Kairo, MINA – Militer Mesir pada hari Kamis (15/2) mengumumkan telah membunuh 53 militan dan menangkap 685 orang lainnya dalam enam hari terakhir operasi militernya di Sinai.
Juru bicara militer, Tamer Rifai, mengatakan dalam sebuah konferensi pers mengenai “rencana konfrontasi komprehensif – Sinai 2018”, 137 target dimusnahkan, pembersihan 53 militan dan penangkapan lima orang lainnya, di samping 680 individu di antara unsur-unsur kriminal dan pelaku kejahatan serta elemen yang dicurigai mendukung kelompok militan.
“Kami berhasil menghancurkan tiga pintu terowongan di perbatasan Sinai utara, 378 kuburan dan gudang kelompok militan, 177 alat peledak, 1.500 kilogram C-4 yang sangat eksplosif dan sejumlah besar dinamit,” katanya seperti dilaporkan Quds Press yang dikutip MINA.
Rifai mengatakan, operasi militer untuk menghadapi militan tidak terbatas pada Sinai Utara dan Tengah, terutama bahwa intelijen “mengkonfirmasi arah militan dari Irak dan Suriah ke Sinai.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tentara Mesir tidak mengumumkan tanggal berakhirnya operasi di Sinai, juga tidak menyebutkan adanya korban di tentara dan polisi.
Tentara Mesir mengumumkan pada Jumat (16/2), sebuah mandat presiden, rencana “konfrontasi komprehensif”. Intervensi udara, laut, darat dan polisi akan dikerahkan menghadapi kelompok bersenjata di Sinai utara dan tengah serta daerah lainnya di Delta Mesir dan gurun pasir di sebelah barat Lembah Nil.
Selama empat tahun terakhir, Mesir telah melakukan operasi yang oleh pihak berwenang Mesir telah digambarkan sebagai “teroris”, yang menargetkan serangan terhadap jamaah masjid, warga sipil, polisi dan tentara di beberapa wilayah, terutama di Sinai.
Operasi militer terakhir terjadi sekitar satu bulan sebelum pemilihan presiden yang dijadwalkan pada bulan Maret mendatang. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agenci (MINA)