Angkatan bersenjata juga membakar empat mobil yang tidak memiliki plat nomor atau berkas-berkas, kata juru bicara militer Ahmed Ali pada Kamis (7/11) dalam halaman Facebook resminya.
Mereka mengklaim telah menyita sejumlah senjata, termasuk senapan mesin, RPG dan granat buatan sendiri, media Mesir Ahram melaporkan.
Ali menambahkan pasukan militer juga menghancurkan 61 rumah milik militant di Sinai yang menjadi lokasi ‘panas’ dengan militer Mesir sejak kudeta militer menjatuhkan presiden terpilih secara demokrasi di negeri piramid itu.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Sejak Juli, militer Mesir aktif melakukan operasi serbuan ke Sinai dan melakukan perlawanan dengan militant di daerah yang menjadi incaran Israel sejak dulu itu, di mana operasi keamanan bagi militer Mesir ini berulang kali mendapat dukungan Israel melalui pernyataan para pejabat penjajah Palestina.
Dalam operasi serbuan itu, puluhan korban baik dari pihak militer dan warga Sinai pun menjadi korban yang tewas dalam bentrokan yang berlangsung sejak beberapa bulan ini. Tentara Mesir juga menangkap lebih dari 400 militan Sinai sejak awal operasi keamanan mereka di daerah itu beberapa bulan lalu.
Pada September, bentrokan sengit meletus antara tentara Mesir dan warga Badui di Semenanjung Sinai sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.
Para saksi mata mengatakan, bentrokan dimulai setelah tentara Mesir mulai meratakan lahan yang ditanami dengan beberapa jenis sayuran dan pohon-pohon dimiliki oleh suku Badui. Tentara Mesir mengklaim mereka mengantisipasi kemungkinan terowongan bawah tanah di area tersebut.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Namun, ketika dua helikopter militer tiba di lokasi, para saksi mengatakan, bentrokan berhenti. Helikopter menjatuhkan surat peringatan bagi yang membantu apa yang tentara sebut sebagai ‘teroris’ di daerah itu.(T/P03/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)