Yangon, MINA – Junta militer di Myanmar mengeksekusi mati empat orang aktivis pro demokrasi, termasuk pegiat politik, Anadolu Agency melaporkan Senin (25/7).
Eksekusi dilakukan selama akhir pekan dan rezim militer menolak jenazah diserahkan ke keluarga mereka, menurut situs berita lokal Myanmar.
Mereka yang dieksekusi adalah Kyaw Min Yu, lebih dikenal sebagai Jimmy, mantan anggota parlemen Phyo Zayar Thaw, Hla Myo Aung, dan Aung Thura Zaw yang ditangkap tahun lalu.
Menurut media Junta Myanmar, Global New Light, keempatnya didakwa atas “kasus pembunuhan brutal” pada 14 Maret 2021.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Kyaw Min Yu, 53, adalah veteran pemberontakan pro-demokrasi 1988 di negara mayoritas Buddha tersebut.
Sementara Phyo Zeya Thaw, sekutu pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi berusia 41 tahun dan anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi.
Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1980-an Myanmar melakukan eksekusi.
Junta menuduh keempatnya memberi arahan, membuat pengaturan, dan melakukan konspirasi untuk tindakan teror brutal dan tidak manusiawi seperti membunuh banyak orang yang tidak bersalah.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menurut situs berita Myanmar Now, empat tahanan yang dieksekusi hanya diizinkan untuk bertemu keluarga mereka di Penjara Insein di Yangon pada Jumat melalui tautan video.
Keluarga diizinkan untuk mengunjungi penjara, tetapi pertemuan itu diadakan secara online.
Pejabat Junta mengatakan kepada keluarga, mereka tidak boleh kembali ke penjara membawa makanan atau obat-obatan untuk para tahanan.
“Keesokan paginya, keempat tahanan dilaporkan dieksekusi di halaman penjara,” kata laporan itu, menambahkan bahwa mayat-mayat itu dikremasi di pemakaman Htein Pin Yangon pada hari yang sama.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 700.000 orang mengungsi di negara itu pada 1 Juni, termasuk lebih dari 250.000 anak-anak.
Sekitar 117 orang telah dijatuhi hukuman mati oleh junta sejak kudeta militer tahun lalu, termasuk 41 orang yang dijatuhi hukuman in absentia. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza