Gaza, MINA – Militer pendudukan Israel pada Sabtu (11/1) mengakui dua tentaranya tewas dan dua lainnya cedera dalam satu insiden selama pertempuran di Gaza.
Media Israel juga melaporkan 30 tentara Israel yang terluka dievakuasi pada siang hari dari pertempuran di Jalur Gaza. Demikian dikutip dari Almayadeen.
Media Israel melaporkan alat peledak kuat yang ditanam oleh tentara Israel meledak di dalam sebuah terowongan di Jalur Gaza pagi ini. Ledakan itu mengakibatkan evakuasi dua orang tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis.
Dua orang tewas itu membuat jumlah total tentara Israel yang tewas sejak Oktober 2023 menjadi 828, menurut media Israel.
Baca Juga: Studi The Lancet: Jumlah Korban Jiwa di Gaza Jauh Lebih Tinggi dari Angka Resmi
Ini terjadi ketika faksi Perlawanan Palestina terus menimbulkan kerusakan dan kerugian pada pasukan Israel yang menyerang.
Dalam perkembangan terpisah, tentara Israel akhir-akhir ini mengklaim pedoman bagi prajuritnya telah dipertajam menyusul pelanggaran hak asasi manusia yang mengejutkan di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, di mana pasukan Israel menembaki konvoi Program Pangan Dunia (WFP) PBB di Jalur Gaza tengah pekan lalu.
Pada saat yang sama, WFP menyatakan konvoi tersebut, yang terdiri dari tiga kendaraan dengan delapan anggota staf, diserang oleh pasukan Israel meskipun telah menerima semua izin yang diperlukan dari otoritas Israel.
WFP mengutuk insiden tersebut, menyebutnya “tidak dapat diterima”, dan mencatat itu hanyalah contoh terbaru dari lingkungan kerja yang kompleks dan berbahaya yang dihadapi WFP dan lembaga lainnya saat ini. Organisasi tersebut juga menyerukan peningkatan kondisi keamanan untuk memungkinkan operasi bantuan terus berlanjut.
Baca Juga: WHO Serukan Permudah Akses ke RS Al-Awda Gaza
Menurut WFP, sedikitnya 16 peluru mengenai konvoi tersebut, tetapi untungnya, tidak ada staf yang terluka.
Tentara Israel hadapi 12 penyelidikan kejahatan perang di luar negeri sejak 7 Oktober 2023
12 investigasi telah diluncurkan terhadap tentara Israel terkait kejahatan perang yang dilakukan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, demikian dilaporkan Channel 12 Israel. Penyelidikan ini, yang dimulai di berbagai negara: Brasil, Sri Lanka, Thailand, Belgia, Belanda, Serbia, Irlandia, dan Siprus, telah mengintensifkan pengawasan terhadap tindakan militer Israel dan memicu perdebatan politik yang signifikan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UEA Distribusikan Pakaian Musim Dingin Tahap Ketiga ke Gaza