Srinagar, MINA – Komite Haji Jammu dan Kashmir mengumumkan penangguhan seluruh jadwal penerbangan haji dari wilayah Kashmir yang dikelola India hingga 14 Mei 2025.
Al-Jazeera melaporkan, penundaan ini menyusul eskalasi konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang semakin memanas di sepanjang perbatasan.
Penangguhan penerbangan ini memengaruhi ribuan calon jemaah haji dari Kashmir, wilayah mayoritas Muslim yang telah lama menjadi pusat konflik antara India dan Pakistan. Ibadah haji tahun ini dijadwalkan berlangsung pada awal Juni di Arab Saudi, sehingga waktu keberangkatan menjadi sangat krusial bagi para jemaah.
Pihak berwenang menjanjikan akan memberikan jadwal penerbangan alternatif atau pembaruan terkait pengaturan perjalanan segera setelah situasi memungkinkan. Namun, penundaan ini telah memicu kekhawatiran di kalangan calon jemaah haji dan keluarga mereka.
Baca Juga: Hadapi Operasi Sindoor India, Pakistan Namai Operasinya dari Ayat Al-Qur’an
“Ini adalah perjalanan spiritual yang sudah kami persiapkan bertahun-tahun. Kami hanya bisa berharap situasi segera membaik,” ujar Abdul Latif, salah satu calon jemaah haji dari Srinagar.
Eskalasi konflik terjadi setelah serangan lintas batas di sepanjang Line of Control (LoC), yang menjadi perbatasan de facto antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir. Kedua negara saling tuduh atas serangan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan korban di kalangan militer dan warga sipil.
Kashmir telah menjadi wilayah sengketa antara India dan Pakistan sejak 1947, dengan kedua negara mengklaim penuh wilayah tersebut tetapi hanya menguasai sebagian. Ketegangan terbaru memengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk, termasuk transportasi udara dan darat, serta kegiatan keagamaan seperti keberangkatan haji.
Penangguhan penerbangan haji ini menjadi pengingat akan dampak konflik terhadap aspek kehidupan masyarakat, termasuk hak untuk menjalankan ibadah. []
Baca Juga: Sistem Pertahanan Udara Israel Buatan AS Kembali Gagal Cegat Rudal Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)