Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Bidang Ekstrakulikuler (Ekskul) Jurnalistik Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, bekerjasama dengan Kantor Berita Islam Mi’raj News Agency (MINA) Biro Sumatera mencetak kader jurnalis muda muslim melalui Pelatihan Jurnalistik Santri Tingkat Dasar (PJSTD).
Acara yang digelar dua hari pada Ahad-Senin (24-25/7) di Aula At-Taqwa, Komplek Ponpes Al-Fatah Lampung tersebut diikuti 55 santri perwakilan kelas IX Madrasah Tsanawiyah, serta kelas X dan XI Madrasah Aliyah.
Mudir (Pemimpin) Ponpes Al-Fatah Lampung Muflihuddin, Lc, berpesan agar para santri memaksimalkan kesempatan yang didapat dari pelaksanaan pelatihan jurnalistik PJSTD tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Pelatihan ini sekaligus ajang untuk menyalurkan minat dan bakat. Meskipun belajar menulis tidak harus jadi wartawan, tapi setidaknya kalian mampu menulis bagus tentunya dengan kaidah yang baik dan benar,” ujarnya didampingi Amir Majelis Pengasuhan Santri (MPS) Zainal Arifin MD, saat membuka PJSTD 2022 di Aula At-Taqwa, Ahad (24/7).
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Ketua Pelaksana PJSTD Iwan Abdurahman dalam sambutannya menyampaikan akan ada banyak sekali yang bisa para santri dapatkan dari pelatihan tersebut.
Dia menjelaskan, materi yang diberikan seputar dasar-dasar jurnalistik, semisal teknik wawancara, teknik menulis berita, serta teknik foto dan video jurnalistik.
“Selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, juga dapat motivasi yang kuat untuk menjadi seorang penulis hebat seperti para pemateri bahkan lebih hebat lagi,” katanya.
Dalam pelatihan itu, para peserta cukup antusias mengikuti, karena materi yang diberikan memang bukan sebatas teori-teori semata. Namun, prosentase juga lebih banyak dititikberatkan pada praktik di lapangan.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Salah satu peserta santri kelas IX asal Branti, Lampung Selatan, Ahmad Jiddan Suhendi mengatakan dirinya ingin menjadi wartawan sehingga rutin mengikuti agenda PJSTD yang diadakan setiap tahun.
“Saya sudah ikut yang tahun lalu, tapi ingin ikut lagi kali ini, karena siapa tahu ada sesuatu seperti materi atau motivasi yang tidak saya dapatkan di PJSTD tahun lalu, tapi saya dapatkan di PJSTD tahun ini,” katanya.
Meskipun Jiddan merupakan satu-satunya peserta tingkat Tsanawiyah, dirinya mengungkapkan ada beberapa motivasi yang membuatnya selalu tertarik dengan jurnalistik dan mengikuti PJSTD.
“Ingin seperti senior-senior di MINA, bisa liputan di dalam dan luar Lampung, bisa bekerja sambil jalan-jalan,” ungkapnya.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Adapun materi dan pemateri PJSTD diantaranya Pengenalan Profesi Jurnalis oleh Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Jaya) yang juga Pemred Kantor Berita MINA Ismet Rauf, Asyiknya Menjadi Jurnalis oleh Habib Hizbulloh (Wartawan Kantor Berita MINA Biro Sumatera).
Sementara materi Kode Etik Jurnalistik, Teknik Wawancara, yang disampaikan Kepala Peliputan Rana Setiawan, Redaktur Senior Widi Kusnadi, dan Kepala Biro Sumatera Nurhadis dari Kantor Berita MINA yang sudah dinyatakan kompeten lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai Wartawan Muda oleh Dewan Pers.(L/cha/R1)
.Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina