Ramallah, MINA – Sejumlah 60 tahanan Palestina di Bagian 12 penjara Nafha terinfeksi virus Corona, akibar minimnya layanan medis dari otoritas penjara.
Kementerian Kesehatan Palestina mendesak masyarakat internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia dan hukum untuk mengambil tindakan segera dan mendesak untuk “menyelamatkan nyawa para tahanan di dalam penjara pendudukan.”
Kementerian menekankan, “pendudukan tidak peduli dengan kesehatan para tahanan dan sengaja mengabaikan mereka.” Seperti dilaporkan Quds Pres, Selasa (8/2).
Menurut laporan Klub Tahanan Palestina dan Kantor Informasi Tahanan, mereka yang terinfeksi umumnya memiliki sakit tertentu dan lanjut usia.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Administrasi penjara pendudukan merahasiakan informasi yang berkaitan dengan tahanan, dan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai hak tahanan, mengakibatkan infeksi virus menyebar di dalam penjara,” pernyataan Klub Tahanan.
Klub menambahkan, sejak awal pandemi, pihak administrasi penjara pendudukan sengaja menggunakan virus sebagai alat represi dan pelecehan terhadap tahanan Palestina.
Sumber Palestina melaporkan pada akhir Januari lalu sejumlah 110 tahanan terinfeksi virus Corona di penjara Eshel dan Ofer.
Jumlah tahanan terinfeksi corona sejak awal wabah sejak April 2021 hingga akhir Januari lalu, mencapai lebih dari 530 orang.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Hingga akhir Desember 2021, jumlah tahanan Palestina di penjara pendudukan mencapai sekitar 4.600, termasuk sekitar 600 orang menderita sakit, 4 di antaranya menderita kanker. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian