Roma, 8 Sya’ban 1436/26 Mei 2015 (MINA) – Muslim Italia terpaksa menunaikan ibadah shalat di gudang, tempat parkir, dan bahkan garasi akibat Minimnya masjid di negara itu, menjadikan mereka tidak merasa senang dan nyaman dengan kondisi tersebut.
Di sebuah negara di mana agama Katolik, Budha, Yahudi dan Mormon diakui secara resmi agama di Italia, namun Islam sebagai agama terbesar kedua di negara itu tidak diakui secara resmi, demikian dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA), Selasa (25/5).
Dengan jumlah penduduk Muslim di Italia mencapai sekitar 1,5 juta jiwa, namun hanya ada dua bangunan yang dibangun sebagai masjid di Roma dan Milan, ditambah beberapa, sekitar lima bangunan, yang menyerupai masjid tetapi sebenantrnya difungsikan sebagai pusat kebudayaan.
Hal itu kontras dengan negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman yang memiliki 140 masjid dengan kubah dan menaranya; Inggris memiliki sekitar 200 masjid dan bangunan yang digunakan sebagai masjid.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Di Venesia, hubungan antara pemerintah kota dan masyarakat Muslim dilaporkan baik namun ada peningkatan kesedihan umat Islam di sana, akibat mayoritas dari mereka terpaksa melaksanakan ibadah shalata di garasi atau flat mereka.
Pusat Islam terdekat dan utama berada di Marghera, berjarak lebih dari 10 kilometer jauhnya dari lokasi mereka.
“Kami ingin tempat khusus untuk menunaikan ibadah shalat,” kata Mohamed Amin Al-Ahdab, Presiden Komunitas Islam Venesia.
“Setiap hari, umat Islam datang dari seluruh dunia untuk melihat Venesia dan mereka bertanya Mengapa Anda tidak memiliki satu pun masjid?” tambahnya. (T/P005/R05)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu