Phuket, 14 Syawal 1434/21 Agustus 2013 (MINA) – Setelah merindukan selama 30 tahun, Muslim Phuket baru mendapatkan izin dari pemerintah untuk membangun sebuah masjid. Masjid itu akan segera diresmikan untuk melayani minoritas Muslim yang kini semakin meningkat jumlahnya di Thailand.
“Saya memperkirakan bahwa mencapai 30 persen umat Muslim yang tinggal di daerah sekitar masjid,” kata Imam Kitti, wakil ketua Dewan Islam Provinsi Phuket, Onislam melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (21/8).
“Banyak dari mereka yang memberikan kontribusi untuk membantu pembangunan masjid,” tambahnya.
Bantuan juga datang dari Brunei, sehingga pembangunan berjalan mulai bulan Oktober dengan diperkirakan anggaran mencapai 574.400 dolar dan diharapkan selesai pada bulan November.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Masjid ini dibangun di atas lahan pemerintah, kami diizinkan untuk mendirikan masjid kami,” kata Imam Kitti.
Masjid tersebut dibangun di pinggiran Komunitas Ruam Saphan di sisi timur beluk kota Phuket, daerah ini berubah menjadi lebih drastis dengan meningkatnya jumlah Muslim.
“Pernah ada komunitas Islam yang tinggal di lahan public daerah Pon Poon di pusat Kota Phuket, lahan tersebut semakin padat dan membutuhkan bangunan sekolah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di kota yang sedang berkembang,” kata Kitti.
“Ada banyak nelayan asal Indonesia tinggal di daerah tersebut, serta warga Burma yang bekerja di industry perikanan local. Kadang-kadang mereka tinggal di sini selama 3 bulan, ada juga yang telah menikah dan menetap,” tambahnya
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Muslim Thailand memiliki populasi sekitar 9,5 juta, banyak di antara mereka yang tinggal di pedesaan.
Muslim Thailand membentuk lima persen dari populasi Budha, dan telah lama mengeluhkan adanya diskriminasi, mereka menyerukan Melayu sebagai bahsa resmi dan mengganti kurikulum sekolah Buddhis, kurikulum yang bertentangan dengan Muslim. (T/P013/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)