AS Minta Dewan Keamanan PBB Cegah Penggunaan Senjata Kimia

Duta Besar Amerika Serikat untuk , (Foto: Anadolu Agency)

Washington, (MINA) – Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Nikki Haley, pada Jumat (3/11), meminta PBB untuk memenuhi tanggung jawab mencegah penggunaan di Suriah.

“Jika Dewan Keamanan tidak mengambil tindakan, mandat untuk Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) akan dikompromikan,” kata Nikki. demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip Miraj News Agency (MINA), Sabtu (4/11).

“Kami dapat konfirmasi penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil yang tidak bersalah di Suriah. Kecuali Dewan Keamanan segera melakukan tindakan untuk memperbarui mandat JIM, tidak akan ada alat independen dan tidak memihak untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan mengerikan tersebut,” tegas Nikki.

Upaya AS untuk memperpanjang mandat JIM akan berlanjut, katanya. “Anggota Dewan Keamanan harus mengesampingkan permainan politik dan memenuhi tanggung jawab, untuk melindungi dunia dari penggunaan senjata kimia,”

Penyelidikan oleh PBB dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia yang dikenal sebagai Joint Investigate Mechanism (JIM), dibentuk oleh Dewan Keamanan pada Agustus 2015 setelah laporan serangan senjata kimia di Suriah.

AS meminta perpanjangan mandat JIM sampai dua tahun yang berakhir 17 November.

Secara terpisah, Rusia meminta mandat tersebut diperpanjang hanya dalam waktu enam bulan dan sebuah penyelidikan baru untuk menggantikan laporan independen terkini dari penyelidik ahli mengenai penggunaan gas sarin Bashar al-Assad di Khan Sheikhun pada April.

Laporan serangan senjata kimia terhadap warga sipil dan pejuang oposisi di Suriah terus bermunculan sejak sebuah serangan pada Agustus 2013 menewaskan lebih dari 1.400 korban di Ghouta Timur dekat Damaskus.

Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan, pihaknya mendokumentasikan sedikitnya 174 serangan kimia sejak September 2013 ketika Dewan Keamanan mengeluarkan sebuah resolusi untuk membongkar gudang senjata kimia Suriah. (T/R03/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.