Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi Pencarian Selesai, Korban Mushala Al Khoziny 171 Orang, 104 Selamat, 67 Wafat

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

0 Views

Pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/25) . (Foto: Bidang Komunikasi Kebencanaan)

Sidoarjo, MINA – Seluruh rangkaian misi pencarian dan penyelamatan korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi dinyatakan selesai. Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) mencatat total korban mencapai 171 orang, dengan 104 selamat dan 67 orang meninggal dunia.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan, proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan telah berhasil menemukan seluruh korban.

“Tim penyelamat gabungan berhasil mengevakuasi 171 korban, dengan korban selamat 104 orang, sementara 67 korban dinyatakan meninggal dunia dengan delapan di antaranya merupakan bagian tubuh korban yang tidak lengkap,” ujar Syafii di Sidoarjo, Selasa (7/10).

Ia menjelaskan, dengan ditemukannya seluruh korban, maka misi pencarian dan penyelamatan secara resmi dinyatakan berakhir. Seluruh jenazah yang telah ditemukan telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Jateng Juara Umum MQK Nasional 2025

Syafii menegaskan bahwa proses identifikasi korban dan investigasi penyebab bencana akan terus berjalan di bawah kewenangan pihak kepolisian dan instansi terkait.

“Basarnas hanya berwenang dalam proses pencarian dan penyelamatan. Untuk penyebab bencana dan proses identifikasi, itu sudah menjadi kewenangan pihak lain,” jelasnya.

Ia berharap agar Ponpes Al Khoziny segera dapat pulih dari musibah ini sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal. Pemerintah Provinsi Jawa Timur disebut akan memberikan supervisi ketat dalam proses rehabilitasi dan perbaikan bangunan pesantren untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny, KH Zainal Abidin mengatakan, pengasuh dan pengurus pesantren akan segera bermusyawarah untuk membahas mekanisme kegiatan belajar mengajar pascabencana.

Baca Juga: Ratusan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Kedubes AS di Jakarta

“Sudah pasti akan dimusyawarahkan oleh pengasuh dan para pengurus ponpes untuk mekanisme program belajar mengajar selanjutnya di ponpes ini,” ujarnya.

Zainal menambahkan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih jauh mengenai hasil investigasi penyebab ambruknya bangunan mushala. Ia meminta seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil resmi dari lembaga berwenang. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenhaj RI Imbau Masyarakat Waspadai Tawaran “Haji Tanpa Antre”

Rekomendasi untuk Anda

No data was found