DALAM khazanah Islam, Yakjuj dan Makjuj merupakan salah satu tanda besar kiamat yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Mereka adalah makhluk yang akan muncul di akhir zaman, membawa kehancuran, dan menjadi ujian besar bagi manusia. Keberadaan mereka telah menjadi bahan kajian dalam berbagai disiplin ilmu, baik dari perspektif syariat maupun ilmiah.
Dalam Al-Qur’an, Yakjuj dan Makjuj disebut dalam dua surah utama, yakni Surah Al-Kahfi ayat 94-98 dan Surah Al-Anbiya ayat 96-97. Dalam Surah Al-Kahfi, disebutkan bahwa mereka adalah kaum perusak yang hidup di balik tembok yang dibangun oleh Dzulqarnain, seorang raja yang saleh. Dzulqarnain membangun tembok kokoh dengan besi dan tembaga untuk menghalangi mereka keluar dan melakukan kerusakan di muka bumi.
Sedangkan dalam Surah Al-Anbiya ayat 96-97, Allah menyebutkan bahwa pada akhir zaman, penghalang itu akan runtuh, dan mereka akan menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Dalam Hadis Shahih, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Adam yang jumlahnya sangat besar dan sulit dikalahkan oleh manusia biasa.
Yakjuj dan Makjuj digambarkan sebagai kaum yang memiliki sifat sangat destruktif. Mereka akan muncul setelah turunnya Nabi Isa عليه السلام dan berhasil mengalahkan Dajjal. Saat itu, dunia sudah dalam kondisi kacau, tetapi kedatangan Yakjuj dan Makjuj akan menambah tingkat kehancuran secara drastis.
Baca Juga: 7 Etika Suami dalam Menghadapi Masalah Rumah Tangga
Diriwayatkan dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa mereka akan datang dengan jumlah yang sangat besar, menghabiskan sumber daya alam, dan menimbulkan kerusakan di mana pun mereka pergi. Bahkan air di Danau Thabariyyah (Laut Galilea) akan habis mereka minum. Tidak ada yang mampu menghadapi mereka, kecuali Allah sendiri yang akan membinasakan mereka dengan cara yang luar biasa.
Secara ilmiah, keberadaan Yakjuj dan Makjuj sering dikaitkan dengan berbagai teori. Beberapa ulama berpendapat bahwa mereka adalah suku bangsa yang terisolasi di suatu tempat yang masih belum diketahui. Ada pula yang mengaitkan mereka dengan kelompok-kelompok peradaban kuno yang memiliki sifat destruktif, seperti bangsa Mongol atau suku nomaden lainnya.
Namun, berdasarkan dalil syar’i, mereka adalah makhluk nyata yang memang masih terhalang oleh dinding yang dibangun oleh Dzulqarnain. Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, disebutkan bahwa mereka setiap hari berusaha menembus tembok itu, tetapi Allah menutup kembali celah yang mereka buat hingga waktu yang telah ditentukan.
Kemunculan Yakjuj dan Makjuj merupakan salah satu ujian besar bagi umat manusia. Mereka akan mengajarkan kepada manusia bahwa kekuatan dan teknologi tidak akan mampu menahan kehendak Allah. Nabi Isa عليه السلام dan orang-orang beriman tidak akan bisa melawan mereka secara langsung, melainkan hanya bisa berdoa kepada Allah untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Meneladani Sunnah Rasulullah SAW dalam Berbuka Puasa, Tata Cara dan Keutamaannya
Doa ini kemudian dikabulkan Allah dengan menurunkan sejenis penyakit (cacing atau ulat) yang akan menyerang leher Yakjuj dan Makjuj, hingga akhirnya mereka semua mati bergelimpangan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan izin Allah, manusia dapat diselamatkan dari ujian akhir zaman ini.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Kisah Yakjuj dan Makjuj bukan sekadar kisah eskatologi (akhir zaman) yang penuh dengan ketakutan, tetapi juga mengandung pelajaran penting bagi manusia. Beberapa hikmah yang bisa dipetik antara lain sebagai berikut.
Pertama, kekuatan manusia terbatas – Sebesar apa pun kekuatan manusia, tidak ada yang bisa menandingi kehendak Allah.
Baca Juga: Empat Bacaan pada Bulan Ramadhan
Kedua, ujian akhir zaman nyata adanya – Banyak tanda kiamat yang sudah muncul, dan kemunculan Yakjuj dan Makjuj akan menjadi puncaknya.
Ketiga, keimanan adalah kunci keselamatan – Orang yang tetap beriman dan berserah diri kepada Allah akan selamat dari fitnah akhir zaman.
Yakjuj dan Makjuj adalah bukti bahwa janji Allah itu benar dan hari kiamat pasti akan terjadi. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah di akhir zaman. Amin.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menjadi Manusia yang Penuh Kasih Sayang