Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MISY’AL: BANYAK PILIHAN UNTUK MEMBUKA PENGEPUNGAN GAZA

Rendi Setiawan - Selasa, 16 Desember 2014 - 15:18 WIB

Selasa, 16 Desember 2014 - 15:18 WIB

832 Views

Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal (Foto: PIC)
Ketua Biro Politik <a href=

Hamas, Khaled Meshaal (Foto: PIC)" width="354" height="234" /> Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal (Foto: PIC)

Gaza, 23 Shafar 1436/16 Desember 2014 (MINA) – Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Misy’al dalam pernyataan pers mengatakan, ada banyak pilihan untuk membuka pengepungan di Jalur Gaza.

Dia juga menyatakan, pemerintah persatuan bertanggung jawab atas keterlambatan proses rekonstruksi. Dalam sebuah wawancara eksklusif yang diterbitkan di surat kabar al-Resalah Senin, Mishaal mengatakan, pemerintah persatuan Palestina menunda rekonstruksi Gaza.

“Tidak masuk akal bahwa Gaza yang berjuang dalam pertempuran heroik dan ketabahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menghadapi pendudukan, belum menyaksikan dimulainya proses rekonstruksi,” katanya. Pusat Info Palestina melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (16/12).

Dia menegaskan, Gaza berhak membebaskan blokade dan mempercepat proses rekonstruksi, serta membangun pelabuhan dan bandara.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Semua itu bisa kita capai dengan segala cara. Itu masalah yang tidak perlu kita bisarakan dan kita isyaratkan. Pilihan-pilihan kami terbuka dalam semua keadaan,” ungkapnya.

Misy’al menegaskan komitmen gerakannya terhadap prinsip-prinsip Palestina dan pentingnya rekonsiliasi. Karena hal itu dinilai sebagai kemestian nasional yang diperlukan.

Misy’al juga menegaskan, Hamas belum dan tidak akan mengintervensi urusan Arab atau regional. Hamas komitmen memelihara hubungan baik dengan semua pihak, dengan segala perbedaan karakter semua pihak dan kendudukannya terhadap isu palestina.

Hamas tidak akan membuat konsesi dalam strategi dan program politik untuk melawan pendudukan, membebaskan tempat-tempat suci, dan mencapai proyek nasional.”

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Misy’al menunjuk adanya tekanan dari luar yang mencoba menggagalkan rekonsiliasi nasional Palestina. Misy’al mengungkapkan kekecewaan dan ketidakpuasan atas pembekuan perjanjian rekonsiliasi.

“Kami ingin mempertahankan kontak dan aksi bersama dengan faksi Fatah,” katanya.

Mengenai kunjungan delegasi Hamas ke Iran, Misy’al menyatakan, Hamas tidak memutuskan hubungan lama dengan Iran. Ada ketidaksepakatan mengenai masalah Suriah, namun kami tidak memutuskan hubungan kita dengan Iran sebagai dukungan yang terakhir.

Mengomentari hubungan Hamas dengan Mesir, Misy’al menekankan untuk melestarikan hubungan yang baik dengan Mesir meskipun hasutan terus-menerus datang.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Dia menyatakan, periode yang dialami di kawasan di ranah Palestina sangat kompleks, di level kawasan dan level internasional.

“Dengan demikian kami berlayar mengarungi lautan penuh dengan gelombang peristiwa, konflik, polarisasi, perubahan formasi dan perimbangan.(T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda