Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MISY’AL: INTIFADHAH AL-QUDS AKAN BERLANJUT SAMPAI PALESTINA MERDEKA

Rendi Setiawan - Senin, 7 Desember 2015 - 21:43 WIB

Senin, 7 Desember 2015 - 21:43 WIB

236 Views

Khaled Misy'al. (Foto: PIC)
Khaled Misy'al. (Foto: PIC)

Khaled Misy’al. (Foto: PIC)

Gaza, 25 Shafar 1437/7 Desember 2015 (MINA) – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khaled Misy’al mengatakan bahwa intifadhah yang saat ini sedang terjadi akan terus berlanjut hingga Palestina mencapai kebebasannya.

“Kami ikut terlibat dalam intifadhah ini. Kami akan terus melanjutkan hingga akhir. Kami menyerukan semua pihak untuk bergabung dengan intifadhah untuk menciptakan sarana-sarana guna menjamin kelangsungan intifadhah ini dan terbebasnya Palestina dari aksi penjajahan,” kata Misy’al.

Dalam pernyataannya, Misy’al menetapkan tiga target periode Intifadhah Al-Quds yang bertujuan mengakhiri penjajahan Israel, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kami ingin intifadhah mengekang para pemukim Yahudi dan menghentikan serangan-serangan terhadap Al-Quds dan Al-Aqsha. Kami ingin kembali diperhitungkannya isu ini dan menarik mundur pasukan Israel di posnya masing-masing. Kami ingin menegaskan bahwa Israel telah kehilangan stabiltias dan keamanan, sampai akhirnya kami bisa terbebas dari penjajahan (Zionis),” tegasnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Menurutnya, intifadhah telah menggagalkan rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membagi Masjid Al-Aqsha. Hal itu, kata Misy’al, tidak akan bisa dicapai untuk kebaikan bersama.

“Meninggalkan pilihan intifadhah dan perlawanan bisa mengakhiri proyek nasional, tetapi akan mengabaikan kondisi Al-Quds dan Al-Aqsha,” ujarnya.

Dia menegaskan, Intifadhah Al-Quds didukung oleh segenap rakyat dan faksi-faksi di Palestina. Namun intifadhah membutuhkan dukungan dari pimpinan, mulai dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas hingga para bawahannya untuk membuat sebuah kebijakan agar semua pihak bergabung dalam intifadhah, termasuk dilibatkannya keamanan Otoritas Palestina.

Lebih lanjut, orang nomor satu Hamas ini menyatakan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry telah berdusta ketika mengatakan bahwa Intifadhah Al-Quds akan mengkibatkan runtuhnya kestabilan di Palestina.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Kerry datang ke kawasan dua kali sejak berkobarnya intifadhah guna menghentikannya dan melakukan tekanan internasional dan regional, hal ini tidak bisa diterima,” pungkasnya. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda