Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, Sabtu (13/11), menyerukan kepada organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional, untuk segera bertindak menyelamatkan nyawa tahanan Palestina Kayed al-Fasfous, yang telah melakukan mogok makan selama 123 hari.
Fasfous (34) dari kota Dura di Tepi Barat selatan, telah melakukan mogok makan untuk menuntut diakhirinya penahanan administratifnya yang tanpa batas waktu, tanpa tuduhan atau pengadilan oleh otoritas pendudukan Israel.
Para dokter di Pusat Medis Barzilai Israel, tempat Fasfous dirawat, kemarin mengatakan kepada keluarganya bahwa ia hampir mati mendadak setelah 123 hari mogok makan, WAFA melaporkan.
“Organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional diminta untuk mengambil tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa Fasfous, yang laporan medisnya menunjukkan bahwa kesehatannya telah memasuki tahap bahaya parah,” kata Shtayyeh dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Ibrahim Melhem, juru bicara pemerintah.
Baca Juga: Setelah Pengeboman Israel, Hamas Kehilangan Kontak dengan Penjaga Sandera
Shtayyeh juga menyerukan diakhirinya kebijakan penahanan administratif Israel, yang memungkinkan otoritas Israel memenjarakan warga Palestina tanpa batas waktu dan tanpa tuduhan atau pengadilan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekitar 1.700 Seniman Tandatangani Petisi Desak Akhiri Perang di Gaza