Jakarta, MINA – Ribuan massa dari Majelis Ormas Indonesia (MOI) mulai memadati area depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1).
Mereka akan bergabung dengan jutaan pejuang kemanusiaan dalam Global Day of Action atau Aksi Protes Global yang dilakukan di 100 kota dunia untuk menuntut penghentian genosida di Gaza, Palestina.
Genosida dan pembantaian massal secara brutal dilakukan penjajah Israel hingga kini telah menghilangkan nyawa warga sipil lebih dari 23.357 ribu nyawa dan 58.926 lainnya mengalami luka berat.
Sebagian besar dari korban tewas adalah perempuan, bayi, dan anak-anak (10.000 anak-anak dan 7.000 wanita). Berbagai kejahatan tersebut dipertontonkan tanpa rasa malu oleh Israel di hadapan masyarakat global dengan melanggar berbagai aturan internasional terkait perang.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Semua dilakukan oleh Zionis Israel dengan dukungan Amerika Serikat dan Inggris, baik materi maupun persenjataan dan kelengkapan militer.
Pemerintah AS dan Inggris bahkan selalu memveto resolusi gencatan senjata yang disetujui oleh mayoritas anggota PBB. Dalam upaya menutupi berbagai kejahatannya, penjajah Israel juga membungkam pemberitaan media dengan membunuh lebih 110 jurnalis.
Penjajah Israel juga melakukan disinformasi, misinformasi, bahkan fitnah dan pemutarbalikkan fakta-fakta perang dan kejahatannya di berbagai media.
Demonstrasi diselenggarakan di berbagai negara termasuk Inggris, AS, Kanada, Prancis, Jerman, Swiss, Denmark, Afrika Selatan, Nigeria, Ghana, Jepang, Korea Selatan, Australia, Brasil, Yordania, Turki, termasuk di 100 kota di Indonesia.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Aksi Protes Global Bela Palestina ini merupakan upaya people’s power sangat dibutuhkan untuk menghentikan genosida di Gaza. Ini adalah kekuatan mendesak pemerintahan dunia dan lembaga internasional menjauhi perang dan memperkuat kemanusiaan demi persamaan dan keadilan.
Di Jakarta, Aksi Protes Global ini diselenggarakan Majelis Ormas Islam (MOI) dan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) di depan Kedutaan Besar AS sebagai simbol mendesak Amerika Serikat dan Inggris khususnya serta lembaga-lembaga internasional menghentikan genosida di Gaza.
Isi tuntutan Aksi Bela Palestina sebagai berikut: pertama, Menuntut gencatan senjata secara permanen dan penyelesaian politik jangka panjang bagi rakyat Palestina.
Kedua, Mengultimatum Pemerintah Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, Belanda, Inggris, Korea Selatan, Bahrain untuk menghentikan dukungan terhadap Israel secara brutal melakukan kejahatan genosida di Gaza Palestina.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Ketiga, Mendukung permohonan Afrika Selatan kepada Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) atas kejahatan genosida yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.
Keempat, Menuntut Mahkamah Internasional menjadikan Israel sebagai pelaku genosida karena telah melanggar Konvensi PBB tahun 1948 tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.
Kelima, Menuntut International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional) segera menyeret pemimpin Israel sebagai penjahat perang.
Keenam, Menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghapus hak veto terhadap 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan, karena resolusi gencatan senjata selalu dibatalkan veto Amerika Serikat.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Ketujuh, Menuntut dibukanya akses bantuan Kemanusiaan secara menyeluruh menuju Gaza dan seluruh pelosok Gaza
Kedelapan, Mengapresiasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi partisipasinya sebagai saksi memberatkan kejahatan genosida Israel dalam makamah Internasional dan mendorong menggunakan seluruh kekuatan diplomasi dan militernya bergabung dengan komunitas internasional. (R/R4/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru