Chisinau, MINA – Presiden Moldova Igor Dodon mengatakan, negaranya akan “mempertimbangkan dengan sangat serius” pemindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, menurut diplomat Yahudi yang bertemu dengannya.
Presiden Dodon bertemu dengan para pemimpin Kongres Yahudi Eropa-Asia pekan lalu sehubungan dengan kunjungannya awal bulan lalu ke Israel, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Amerika Serikat memindahkan kedutaannya ke Yerusalem pada bulan Mei.
Uni Eropa dan negara-negara Arab adalah di antara kritikus paling keras terhadap langkah itu, yang mereka katakan mungkin berbahaya bagi upaya mencapai perjanjian damai permanen antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: HALO Trust: Seperlima Penduduk Afghanistan Berisiko Kena Ranjau Darat
Palestina dan Israel sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota negara.
Pengumuman niat Moldova untuk mempertimbangkan langkah itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara Moldova dan Uni Eropa.
Bulan lalu, Parlemen Eropa memperingatkan pemerintah Moldova bahwa mereka akan mengakhiri program pengabaian visa, kecuali jika Moldova mengambil lebih banyak langkah untuk memerangi korupsi.
Moldova merupakan salah satu negara termiskin di Eropa. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Kerusuhan di LA Berpotensi Meluas ke Seluruh AS, Texas Kerahkan Garda Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Penembakan di Sekolah Austria Jadi 10 Orang