Momen “Pelukan” Jokowi-Prabowo di Asian Games

Jakarta, MINA – Banyak kisah menarik yang tersaji di tengah hiruk pikuk sibuknya para atlet dari berbagai negara dalam menghadapi perhelatan pesta olahraga paling akbar se-Asia, 2018 yang berlangsung di Jakarta, Palembang, dan beberapa tempat di Jawa Barat.

Salah satu kejadian yang menyita jutaan pasang mata masyarakat Indonesia adalah momen di mana Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Subianto saling berpelukan.

Adalah Hanifan Yudani Kusumah, atlet peraih medali emas di kelas C (55kg – 60kg) yang berhasil menyatukan dua tokoh sentral kandidat presiden RI 2019-2024 itu.

Hanifah merayakan keberhasilannya dengan cara yang tidak biasa. Ia berkeliling menyalami beberapa tokoh negara di tribun VIP, lalu tiba-tiba memeluk dan Prabowo bersamaan. Penonton yang hadir di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta langsung bersorak gembira.

Kejadian langka tersebut bisa menjadi parasetamol yang bisa menurunkan suhu tinggi antara pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo di media sosial (medsos) maupun di lapangan. Dalam beberapa hari terakhir, kedua kelompok yang mendukung Jokowi maupun Prabowo terus memanaskan udara dunia maya Indonesia.

Momen tersebut juga akan menjadi catatan sejarah yang hebat bagi  demokrasi Indonesia sebelum keduanya berebut menjadi orang nomor satu di negeri ini dalam beberapa bulan ke depan. Tak ayal, banyak tokoh yang mengabadikan momen itu dan mendoakan persatuan Indonesia terus terjaga dan langgeng.

Seperti misalnya apa yang disampaikan oleh salah satu calon wakil presiden (Cawapres), Sandiaga Solahuddin Uno. Melalui akun Instagram miliknya, Sandi, begitu ia disapa, mengaku merinding ketika melihat Jokowi dan Prabowo saling merangkul.

“Saya merinding ketika menyaksikan moment ini. Bukan hanya karena medali emas yang diraih oleh Hanifah Yudani Kusumah di cabang pencak silat, tapi ketika beliau berpelukan dengan dua negarawan, Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” tulis Sandi, cawapres nya Prabowo, Rabu (29/8).

Sandi menambahkan, jelang Pilpres mendatang kita harus tetap menjunjung tinggi persatuan. Ia pun mengutip ucapan Prabowo yang berujar “Kita boleh berbeda pendapat di antara kita, tapi satu, kalau menyangkut kepentingan nasional kita harus bersatu.” tulis Sandi.

Tak hanya Sandi, gubernur terpilih Jawa Barat, Ridwan Kamil juga turut berkomentar lewat akun Instagramnya. “Aah Indahnya para pemimpin Indonesia jika terus begini. Adeeem. Semoga ditiru di akar rumput. *momen di final pencak silat. #asiangames.”

Presiden Jokowi juga memberikan komentar yang mengocok perut wartawan mengenai momen tersebut.

“Tadi dipeluk sama Hanifan, tadi saya dengan Pak Prabowo. Enggak tahu kok diajak barengan, tapi yang jelas bau. Ha..ha..ha..,” tawa Jokowi kepada wartawan usai menyaksikan final pencak silat di TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

“Baunya menyengat, tapi baunya harum karena menang. Bau apa pun karena menang harum semuanya,” imbuhnya.

Prabowo pun tak mau kalah dari Jokowi yang akan jadi lawan politiknya itu. Lewat akun Instagramnya, ia mengunggah foto dirinya saat melakukan selfie bersama Jokowi dan berpelukan bersama Hanifan.

“Kita boleh berbeda pendapat di antara kita, tapi satu, kalau menyangkut kepentingan nasional kita harus bersatu,” tulis Prabowo.

Komentar para tokoh tersebut di atas seharusnya menjadi magnet yang bisa mempersatukan Indonesia. Bagaimanapun lebarnya jurang perbedaan, bagaimanapun tajamnya perselisihan pendapat yang ada, betul apa yang disampaikan Prabowo, jika menyangkut kepentingan nasional maka masyarakat harus bersatu. (A/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)