Jakarta, MINA – Anggota DPR RI Guspardi Gaus mengatakan, momen Idul Adha 1442 H kali ini terasa berbeda, karena bangsa Indonesia dan berbagai bangsa lainnya di dunia merayakan Hari Raya Kurban masih dalam keadaan pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali. Bahkan lonjakan pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia sudah menjadi yang nomor 1 di dunia.
“Wabah Corona ini adalah sebuah ujian kesabaran dan ikhtiar maksimal harus tetap dilakukan untuk terhindar dari wabah ini. Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Wabah virus ini begitu nyata. Jangan ada lagi persepsi di masyarakat bahwa wabah ini tidak ada,” ungkap Guspardi pada hari raya kurban di Padang, sebagaimana dilaporkan Parlementaria, Rabu (21/7).
Anggota Komisi II ini menyatakan, Idul Adha sekarang ini adalah kali ke dua yang dilaksanakan dalam masa pandemi. Jamaah haji Indonesia pun juga dua kali batal berangkat ke tanah suci Mekkah dengan berbagai pertimbangan.
Wabah corona juga telah merombak seluruh tatanan kehidupan umat manusia secara masif mulai dari ekonomi, sosial, politik, seni, budaya hingga agama.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dikatakannya, jutaan orang terinfeksi dan 4,1 juta orang diantaranya wafat karena Covid-19 di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri sampai hari Senin 19 Juli 2021 tecatat 74.920 jiwa telah menjadi korban.
Legislator dapil Sumatera Barat II ini menuturkan, berbagai upaya dan kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus dan terakhir dengan menerapkan PPKM Darurat di Indonesia.
Para ilmuwan di bidangnya juga telah melakukan penelitian mendalam untuk menemukan vaksin. Namun upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil dan virus ini belum juga menunjukkan angka kasus yang melandai.
“Oleh karena itu, mari kita jadikan momen hari raya Idul Adha untuk memperkuat dan memperkokoh tingkat kesabaran sebagai bentuk implementasi ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan mari tumbuh kembangkan sikap empati antar sesama,” imbuh politisi Fraksi PAN itu.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Guspardi juga mengatakan, hari ini mobilitas masyarakat masih dibatasi dan jarak fisik juga harus direnggangkan, namun rasa kemanusiaan dan solidaritas harus semakin dirapatkan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 adalah ujian kemanusiaan. Seharusnya dapat membuka pikiran dan mata hati semua pihak akan pentingnya sikap ta’awun. Saling membantu, peduli, berbagi dan bekerjasama dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19.
“Pemerintah juga telah mengumumkan bahwa PPKM Darurat diperpanjang sampai tanggal 25 juli 2021 guna menekan pandemi Covid-19. Untuk itu bagaimana situasi dan kondisi ini dijadikan momen menggalang solidaritas dan kebersamaan sosial dengan saling membantu dan berbagi terhadap sesama anak bangsa terkapar akibat pandemi Covid-19 ini,” pungkas Guspardi. (R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak