Manchester, 18 Dzulqa’dah 1436/2 September 2015 (MINA) – Penggagas petisi online “tangkap Perdana Menteri Israel” di Inggris, Damian Moran, menyebut perang Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza pada Juli 2014 adalah tindakan “paling hina”.
Penghancuran lebih 50 masjid, dua gereja, pusat penyandang cacat dan tujuh tempat penampungan PBB bagi orang yang melarikan diri dari konflik di Gaza, adalah tindakan Netanyahu “paling hina”, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (2/9).
Moran telah meluncurkan petisi sejak 7 Agustus 2015 kepada parlemen Inggris yang menyerukan penangkapan Netanyahu saat kunjungannya ke London pada akhir bulan ini, karena kejahatan perangnya di Jalur Gaza.
Petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 91.000 orang pada Selasa (1/9), dengan target 100.000 untuk bisa diperdebatkan di parlemen Inggris.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Namun Pemerintah Inggris telah mengesampingkan permohonan untuk menangkap Netanyahu ketika ia tiba di London.
“Di bawah hukum Inggris dan internasional, pejabat tinggi di sebuah negara, termasuk kepala negara, kepala pemerintah dan menteri untuk urusan luar negeri, berhak atas kekebalan,” kata pernyataan Pemerintah Inggris menanggapi petisi tersebut.
Moran yang merupakan seorang desainer perangkat lunak dari Manchester mengatakan kepada Anadolu Agency, ia meluncurkan petisi pada 7 Agustus karena dia merasa sudah cukup mengerti.
Petisi diluncurkan karena Netanyahu telah membantai lebih 2.000 warga sipil pada perang brutal Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Saya tidak pernah benar-benar memahami konflik Palestina saat 10 tahun yang lalu ketika saya melakukan riset. Sebenarnya saya merasa ngeri dengan apa yang saya dapatkan. Saya bisa sangat berempati kepada bangsa Palestina dengan semua kengerian yang mereka hadapi,” ujar Moran.
Namun Moran mengatakan, dia tidak berharap Netanyahu ditangkap, tetapi ia akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa Netanyahu tidak diterima di Inggris dan pendukung petisi tidak akan pernah melupakan kejahatan penguasa Israel itu.
Protes anti-Israel akan dilakukan selama kunjungan Netahyahu nanti. Dilaporkan, pertemuan Netanyahu dengan Perdanan Menteri Inggris David Cameron untuk membicarakan kesepakatan nuklir Iran dan proses perdamaian Israel-Palestina. (T/P001/R05)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)