Maskow, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA ) – Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi direncanakan akan mengunjungi Moskow mulai tgl 25/8, yang menegaskan lagi makin dekatnya hubungan Arab Saudi dan Saudi. Sebelumnya Putra Mahkota dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengadakan pembicaraan dan kesepakatan pembelian persenjataan dan investasi dengan petinggi-petinggi Rusia.
Para pengamat mengatakan, makin dekatnya kedua negara tak terlepas dari kebijakan-kebijakan luar negeri baru AS di Timur Tengah yang tak dapat diterima Arab Saudi, sedangkan Rusia mencari mitra baru di Timur Tengah mengatasi boikot Eropa Barat akibat masalah Ukraina.
Kedatangan Raja Arab Saudi bersamaan waktu dengan kunjungan Raja Abdullah bin al-Hussein dari Yordania dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dengan acara utama dilaporkan menghadiri pembukaan Moskow Air Show pada 25 Agustus.
Kedua pemimpin Arab juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. World Bulletin melaporkan yang diukutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sebelumnya pekan lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan mitranya dari Saudi di Moskow. “Hubungan kedua negara telah menjadi lebih dekat dalam beberapa bulan terakhir,” ungkap Lavrov.
Sebelum itu Menlu Rusia juga telah mengadakan pembicaraan mengenai situasi di Timur Tengah dengan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef di Saint Petersburg Rusia dan berlanjut di Doha pekan lalu, sehingga membuka kemungkinan pertemuan yang akan datang, akan mengadakan pembahasan yang lebih rinci, Lavrov mengatakan usai dua pembicaraan itu dengan focus pada konflik di Suriah, perang dengan ISIS dan perjanjian nuklir dengan Iran, hubungan ekonomi termasuk industri minyak.
Sudah ada kesepakatan awal pada Juni lalu, Arab Saudi berinvestasi sebesar 10 miliar dollar AS dalam bidang minyak dan gas di Rusia.
Pangeran Mahkota Arab Saudi Pangeran Mahkota Muhammad bin Nayef juga telah menyatakan minat untuk membeli rudal balistik Alexander saat bertemu dengan Putin Juni di St. Petersburg.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Kunjungan ini sangat penting dan akan menentukan prospek masa depan, serta peluang untuk memajukan hubungan strategis kedua negara, berdasarkan dasar yang kuat dan saling menghormati yang dapat mengubah paradigma dan memulai era baru dalam hubungan antara kedua negara,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia Abdulrahman al-Rassi sebelum kunjungan Arab Saudi ke Rusia.
Satu hal yang kedua negara berada dalam posisi berseberangan adalah dalam ikhwal kesepakatan nuklir dengan Iran, yang ditentang Arab Saudi sementara Rusia adalah menjadi pemain kunci dalam menyusun kesepakatan itu .
Sisi juga akan ke Moskow
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi juga akan mengunjungi Rusia pada 25 Agustus untuk melakukan pembicaraan dengan rekan Rusia-nya Vladimir Putin.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Dalam pernyataan pada Kamis, Sisi mengatakan, kunjungan tiga hari ini bertujuan untuk “meningkatkan hubungan strategis” antara kedua negara.
Menurut pernyataan itu, Sisi akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Rusia dan pemimpin-pemimpin perusahaan Rusia. Hubungan Mesir-Rusia telah sangat meningkat sejak 2013 sesudah Sisi naik memimpin Mesir setelah kudeta tentara Mesir terhadap Presiden Muhammad Mursi yang dipilih secara demokratis.
Kedua negara juga menandatangani kesepakatan pembelian senjata buatan Rusia saat kunjungan Presiden Mesir ke Rusia nanti.
Awal tahun ini, kedua negara menandatangani perjanjian Mesir mengimpor gas alam Rusia dan pembentukan zona perdagangan bebas di kawasan Ataqa, Mesir bagian timur.
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Volume perdagangan antara Mesir dan Rusia tumbuh 103 persen dalam enam bulan terakhir, menurut Bank Sentral Mesir. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Demonstrasi Meletus di Paris Protes Galang Dana Zionis