Moskow, MINA – Pemerintah Rusia mengatakan, rencana Amerika Serikat (AS) menyerang Suriah bisa menjadi alasan untuk menghancurkan bukti dugaan serangan senjata kimia yang terjadi di kota Douma, pinggiran Damaskus.
Menurut Rusia, serangan senjata kimia merupakan “provokasi” untuk membenarkan intervensi Barat di Suriah.
“Apakah semua ide ini untuk segera menghapus jejak provokasi … (jadi) inspektur internasional tidak akan memiliki apa-apa untuk dicari dalam hal bukti?” tanya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah unggahan Facebook, Rabu (11/4), demikian Nahar Net melaporkan.
Perang kata-kata telah terjadi antara Rusia dan AS setelah diduga terjadi serangan kimia di kota yang dikuasai oposisi Suriah di Ghouta Timur.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Selain di media, diplomat Rusia dan AS pun saling kecam di sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Selasa, yang berujung dengan veto Rusia terhadap draf untuk menyelidiki dugaan serangan kimia.
Namun, AS tetap menyatakan akan bertindak terhadap Suriah dengan persetujuan PBB atau tidak untuk menanggapi dugaan serangan itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina