Jakarta, 18 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Auditor Halal Food Council Of Europe (HFCE) Nurita Abubakar Syah mengatakan, hampir semua perusahaan yang ingin melakukan sertifikasi halal melalui HFCE masih kepada orientasi ke bisnis.
“Hampir seluruh perusahaan yang melakukan sertifikasi melalui kami itu dimiliki oleh non muslim, dan orientasi mereka masih bisnis, bukan karena kesadaran tentang pentingnya produk halal,” kata Nurita kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di acara Indonesia Internasional Halal Expo (INDHEX) 2015, Kemayoran, Jakarta, Kamis (1/10) sore.
Nurita mengatakan, alasan lain kenapa perusahaa mengingkan produknya disertifikasi halal yaitu agar produk mereka bisa diekspor ke negara-negara yang penduduknya mayoritas umat Islam.
“Walaupun ada juga yang mereka juga untuk dijual kembali ke dalam negeri, tapi kebanyakan untuk di ekspor,” kata Nurita.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Perempuan kelahiran ternate tersebut mengungkapkan, HFCE adalah lembaga sertifikasi halal Independen, dan dalam tata cara serta untuk melakukan sertifikasi tersebut berkiblat kepada LPPOM MUI.
“Setiap tahun kita biasanya mengirimkan 2 petugas auditor untuk mengikuti training dan pembekalan tentang halal di LPPOM MUI pusat,” katanya.
Pihakny juga merekrut beberapa orang mahasiswa dari Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Belgium untuk menjadi petugas auditor freelance.
Beberapa contoh perusahaan yang melakukan sertifikasi halal melalui HFCE, antara lain; Firmenich, Diana Performance From Nature, Aeghion Greece, dan Armor Proteines. (L/P010/R02)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?