Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima audiensi tim gabungan yang mempersiapkan sepeda motor listrik Gesits, membicarakan persiapan produksi massal sepeda motor tersebut yang merupakan karya anak bangsa.
“Rencananya, sepeda motor listrik tersebut akan diproduksi sebanyak 60.000 unit dalam satu tahun atau 5.000 unit setiap bulan dan tergantung permintaan pasar,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).
Pada pertemuan tersebut, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, mengatakan, produk tersebut akan segera memasuki tahap produksi dan termasuk salah satu prinsipal Indonesia pertama yang masuk ke pasar sepeda motor listrik Tanah Air.
“Ini nanti kalau sudah diproduksi saya jadi pembeli pertama,” ujarnya.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Usai pertemuan dilakukan, Presiden Jokowi sempat mencoba menggunakan sepeda motor listrik Gesits di sekitar halaman Istana.
“Tadi saya coba enggak ada suara knalpotnya. Saya senangnya yang greng, greng, greng. Tadi enggak ada (suara) jadi agak bingung menyesuaikan. Halus sekali. Ini sangat ramah lingkungan,” ucapnya.
Sebelumnya, Gesits juga telah melalui sejumlah uji coba dan pengembangan sejak 2015 silam.
“Ini adalah brand dan prinsipal 100 persen Indonesia untuk sepeda motor listrik. Sudah diuji coba dari Jakarta ke Bali enggak ada masalah,” ucapnya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Menurutnya, apabila Gesits ini meluncur ke pasaran, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan.
Jokowi meyakini, apabila harga yang ditawarkan cukup kompetitif dan memiliki keunggulan tersendiri dibanding sepeda motor konvensional, sepeda motor listrik ini akan diterima oleh pasar.
“Brand dan prinsipal Indonesia bisa mendahului pertama di pasaran. Ini sangat bagus. Tadi saya sudah diberi tahu harganya kompetitif,” ujarnya.
Menurut informasi yang disampaikan kepada Presiden, Gesits ditenagai oleh baterai lithium ion dan dapat menempuh jarak sejauh kurang lebih 70 kilometer untuk satu kali pengisian baterai dengan lama pengisian kurang lebih 3 jam.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
“Saya kemarin lihat di pameran motor 8 jam (pengisian). Ini saya kaget bisa 3 jam untuk 70 kilometer,” ucapnya.
Komponen baterai tersebut merupakan satu-satunya komponen motor yang masih harus diimpor oleh pihak Gesits. Ke depannya, komponen tersebut diharapkan juga akan diproduksi di dalam negeri.
“Yang paling krusial ini produksi baterai lithium-nya. Padahal kita raw materialnya ada,” ujar Presiden.
Terkait ini, pemerintah akan terus mendorong pengembangan produk-produk otomotif dalam negeri. Pemerintah juga akan memberikan bantuan bagi percepatan uji coba, uji kelayakan, dan perizinan yang dibutuhkan. (R/R10/RI-1)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)