Istanbul, MINA – Mounir Shafiq, Sekjen Konferensi Palestina di Luar Negeri, menyatakan bahwa rencana Presiden AS Donald Trump untuk penyelesaian di Timur Tengah bertentangan dengan hukum internasional.
Ia mengatakan pada Diskusi tentang Palestina Terkini di Istanbul, Turki, Jumat (31/1) yang membahas cara-cara menghadapi Kesepakatan Abad Ini dan mengaktifkan peran orang-orang Palestina di luar negeri.
“Proposal ini bias, lebih ke arah Israel dan AS, berupaya melemahkan tujuan Palestina dan mengakhiri hak rakyat Palestina. Jika kita mampu memperkokoh persatuan rakyat Palestina, upaya itu akan gagal,” ujar Shafiq, seperti dilaporkan media Arab Quds Press.
Dia meminta semua warga Palestina di dalam dan di luar untuk bekerja dalam front persatuan menghadapi usulan Trump demi untuk menegakkan hak-hak Palestina.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Pada kesempatan sama, Anis Qasim, mantan Anggota Dewan Nasional Palestina, menekankan bahwa “draft kesepakatan dalam semua klausul di dalamnya bertentangan dengan hukum internasional, dan ini menunjukkan bahwa imperialisme Amerika Serikat bekerja untuk menguntungkan proyek Israel dengan cara terang-terangan.”
Majid Al-Zeer, Presiden Konferensi Palestina Kawasan Eropa, menegaskan bahwa “Hanya kesatuan rakyat Palestina dapat menghambat kesepakatan abad ini.”
Dia juga menyerukan orang-orang Palestina di luar negeri untuk lebih intensif mengaktifkan peran sebagai orang Palestina di mana pun berada mendukung ketabahan rakyat Palestina.
Trump mengumumkan, pada Selasa (28/1), dalam konferensi pers di Washington, draft Kesepakatan Abad Ini, di hadapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan para duta besar Uni Emirat Arab, Bahrain dan Oman. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)