Gaza, MINA – Jumlah bantuan kemanusiaa yang mulai diizinkan Israel masuk ke Jalur Gaza tidak cukup dan organisasi medis Dokter Lintas Batas (MSF) menuding pendudukan berpura-pura mengakhiri blokade.
MSF mengatakan, masuknya bantuan yang sangat terbatas ke Gaza merupakan “tipuan untuk berpura-pura blokade telah berakhir.” Times of Israel melaporkan, Rabu (21/5).
“Keputusan otoritas Israel untuk mengizinkan bantuan dalam jumlah yang sangat tidak memadai ke Gaza setelah berbulan-bulan pengepungan yang sangat ketat, menandakan niat mereka untuk menghindari tuduhan membuat orang-orang di Gaza kelaparan, sementara pada kenyataannya membuat mereka hampir tidak bisa bertahan hidup,” kata Pascale Coissard, Koordinator Darurat MSF di Khan Younis, Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menerima izin dari Israel untuk 93 truk bantuan lagi memasuki Jalur Gaza pada Selasa (20/5), karena tekanan internasional meningkat pada Israel untuk mengambil langkah-langkah segera guna meringankan dampak blokade selama 11 pekan yang berakhir pada Senin.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Israel telah memblokir semua bantuan yang masuk ke Gaza sejak 2 Maret, dengan alasan bahwa bantuan kemanusiaan yang cukup telah masuk ke Jalur Gaza selama gencatan senjata selama enam pekan. Israel juga menuduh Hamas mencuri bantuan dan mengeklaim blokade diperlukan untuk menekan kelompok Perlawanan agar membebaskan puluhan sandera yang ditawannya.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, beberapa pejabat di IDF telah mulai memperingatkan pimpinan politik bahwa daerah kantong itu berada di ambang kelaparan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur