Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MSF Peringatkan Warga Palestina di Tepi Barat Hadapi Risiko Pembersihan Etnis

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Pemandangan kerusakan yang terjadi di kamp pengungsi Jenin saat pasukan Israel melanjutkan operasi mereka di Jenin, Tepi Barat pada 03 September 2024. (Foto: Anadolu Agency/Issam Rimawi)
Pemandangan kerusakan yang terjadi di kamp pengungsi Jenin saat pasukan Israel melanjutkan operasi mereka di Jenin, Tepi Barat pada 03 September 2024. (Foto: Anadolu Agency/Issam Rimawi)

Ramallah, MINA – Dokter Lintas Batas/Médecins Sans Frontières (MSF) memperingatkan pada Kamis (4/9) warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki menghadapi pemindahan paksa massal di tangan tentara pendudukan Israel dan pemukim ilegal, yang merupakan risiko pembersihan etnis yang akan segera terjadi.

Dalam pernyataannya, MSF menekankan kebijakan aneksasi Israel di Tepi Barat yang diduduki merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia.

Menurut organisasi tersebut, pada tahun 2025 tim MSF menyaksikan kebijakan dan praktik yang “jelas dirancang untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan mencegah kemungkinan untuk kembali.”

MSF menyimpulkan bahwa mengakhiri pendudukan tetap menjadi satu-satunya cara untuk meringankan penderitaan berat yang dihadapi warga Palestina.

Baca Juga: PPS: Israel Tangkap 19.000 Warga Palestina di Tepi Barat Sejak Genosida Gaza Dimulai

Kelompok tersebut mendesak Amerika Serikat, negara-negara anggota Uni Eropa, dan komunitas internasional yang lebih luas untuk memberikan tekanan nyata guna menghentikan praktik pemindahan paksa Israel dan memastikan diakhirinya pendudukan ilegalnya.

Peringatan itu muncul sehari setelah Menteri Keuangan Israel sayap kanan Bezalel Smotrich menyatakan bahwa Tel Aviv bermaksud mencaplok 82 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki, di bawah kedaulatan Israel untuk menghalangi pembentukan negara Palestina.

Dalam persiapan aneksasi, Israel telah mengintensifkan kejahatannya di Tepi Barat sejak melancarkan genosida di Jalur Gaza yang terkepung pada Oktober 2023. Kejahatan-kejahatan ini meliputi penghancuran rumah, pemindahan massal warga sipil Palestina, perampasan tanah yang meluas, dan percepatan perluasan permukiman ilegal. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump: Kami sedang Lakukan Negosiasi Mendalam dengan Hamas terkait Sandera Israel

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Internasional
Internasional