California, MINA – Pastor Hilarion Heagy, seorang pastor Katolik Timur terkemuka yang berbasis di AS, masuk Islam, ia menggambarkan keputusannya sebagai “kembali ke Islam” dan itu “seperti pulang ke rumah.”
Heagy yang tinggal di California ini sebelumnya adalah seorang Ortodoks Rusia, bergabung dengan Gereja Ortodoks Antiokhia sekitar tahun 2003, sebelum pindah pada tahun 2007 dan beralih ke Gereja Katolik Timur. Middle East Monitor melaporkan, Ahad (26/2).
Dia lulus dari Biara Kebangkitan Suci di St. Nazianz di Wisconsin untuk menjadi pastor Katolik Bizantium dan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mendirikan Biara Kristen Timur di California.
Namun, dalam postingan blognya sendiri, Heagy yang kini dikenal sebagai Said Abdul Latif mengatakan: “Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko.”
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
“Agar hal ini terjadi, bagaimanapun, diperlukan langkah fisik dan teratur, karena saya tinggal di biara Katolik. Seseorang tidak bisa menjadi pastor dan biarawan secara terbuka, dan seorang Muslim secara pribadi,” katanya.
Abdul Latif mengatakan tentang pertobatannya bahwa itu adalah “Kembali ke Timur” dan kembali ke “identitas primordialnya”, memberikan penjelasan dengan mengutip Al-Qur’an:
“Dan ˹ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari keturunan anak-anak Adam keturunan mereka dan menyuruh mereka bersaksi tentang diri mereka sendiri. ˹Allah bertanya,˺ “Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Ya, Engkau! Kami bersaksi.” ˹Dia memperingatkan,˺ “Sekarang Anda tidak berhak mengatakan pada Hari Penghakiman, ‘Kami tidak mengetahui hal ini.'” — Qur’an (7:172)
“Karena alasan inilah para mualaf sering tidak berbicara banyak tentang ‘konversi’ seperti mereka berbicara tentang ‘kembali’ ke Islam, keyakinan primordial kita. Sebuah proses panjang untuk Kembali,” tulisnya.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Menanggapi entri blog tersebut, sebuah artikel baru-baru ini oleh Catholic.com berjudul “Perjalanan Sedih ‘Pendeta Muslim.’
Berita tentang itu juga mendapat reaksi beragam di media sFihak Islam menyambutnya ke dalam iman sedangkan beberapa orang Kristen mengecamnya karena “murtad.”(T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina