Aceh, 15 Rabi’ul Awwal 1438/15 Desember 2016 (MINA) – Bank Mualamat memberikan bantuan tahap awal senilai lebih dari Rp400 juta kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, hari ini (15/12).
Ini sebagai salah satu wujud nyata dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) Bank Muamalat, yang bertujuan meringankan beban masyarakat sekitar yang terimbas gempa.
Bantuan yang disalurkan terbagi atas tiga tahap, yakni Tahap Darurat (obat-obat, makanan dan pakaian), Tahap Rehabilitasi (berupa bantuan infrastruktur) dan Tahap Pemulihan (berupa bantuan pasca-bencana yang akan disesuaikan kebutuhan). Dalam pemberian bantuan ini, Bank Muamalat turut bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Pemerintah Daerah (Pemda) Pidie Jaya serta instansi lainnya.
Compliance & Risk Management Director Bank Muamalat Andri Donny dalam keterangan persnya yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menyatakan dukungan dan rasa belasungkawanya kepada korban gempa di lokasi yang terkena dampak.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
“Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya. Sebagai wujud solidaritas kemanusiaan dan untuk meringankan beban para korban, kami memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, sembako dan kebutuhan sanitasi kepada yang membutuhkan,” kata Andri.
Pada kesempatan yang sama, Human Capital Director Bank Muamalat Awaldi mengatakan, bantuan yang diberikan Bank Muamalat disalurkan ke beberapa wilayah/kecamatan. Di antaranya Kecamatan Meureudu, Kecamatan Bandar Dua, Kecamatan Trienggadeng, Kecamatan Bandar Baru, dan beberapa kecamatan lain yang turut menjadi prioritas.
“Alhamdulillah melalui kesempatan ini, kami masih berkesempatan untuk menunjukkan kontribusi nyata pada saudara-saudara kami yang berada di Pidie Jaya dan sekitarnya. Kami berharap semoga Allah memberikan ketabahan dan kemudahan kepada para korban dalam menghadapi bencana ini,” kata Awaldi.
Bencana gempa yang terjadi pada tanggal 7 Desember 2016 mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan berbagai fasilitas umum, serta menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Setidaknya, sebanyak 102 korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,4 skala richter ini, dan baru 95 korban jiwa yang teridentifikasi oleh tim SAR di lokasi terjadinya bencana, data per Senin (12/12). (L/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan