Muassasah Al-Quds: Kesepakatan Abad Ini Akhiri Keberadaan Palestina

Gaza, MINA – Ahmad Abu Halabiyya, Presiden Muassasah Internasional Al-Quds di mengatakan, ini yang diumumkan Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk mengakhiri keberadaan Palestina di Yerusalem.

Dalam presentasinya pada Seminar  tentang “Status dan Realita Yerusalem Sepanjang” di Jalur Gaza, Kamis (30/1), ia mengatakan rencana Trump yang disaksikan PM Netanyahu hendak memberlakukan kontrol penuh Israel atas Yerusalem.

Ia juga menyebutkan, jika rencana itu diwujudkan, maka pelanggaran dan agresi Israel di Yerusalem dalam tahapan selanjutnya akan semakin merajalela. Media Arab Al-Quds Online melaporkan, Jumat (31/1).

Pembicara lain, Fouad Al-Razem, Editor media Al-Maqdisi, menyebutkan bahaya yang akan dihadapi di Yerusalem, sebagai menjadi sasaran utama,  akan terkena pelanggaran pendudukan setiap saat.

“Proses Yahudisasi akan menghapus identitas orang-orang Yerusalem. Sementara orang-orang Yerusalem akan sendiri menghadapi aksi-aksi rasis dan represif pendudukan Israel,” ujarnya.

Pada akhir seminar, disampaikan kesimpulan diskusi untuk mendukung perlawanan dalam semua bentuknya di Yerusalem.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (30/1) mengatakan, apa yang disebut rencana perdamaian Timur Tengah Amerika Serikat (AS) adalah “proyek pendudukan”.

Sementara itu, protes kemarahan warga berlangsung di hampir seluruh kegubernuran Yordania pada Rabu malam (29/1), menolak Kesepakatan Abad Ini yang baru saja diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyed Abbas Mousavi menyesalkan apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” yang diusulkan oleh AS dan menyebutnya sebagai “Pengkhianatan Abad Ini”. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.