Ramallah, 28 Rabi’ul Akhir 1436 /18 Februari 2015 (MINA) – Mufti Al-Quds Syaikh Muhammad Hussein pada Senin (16/2) mengecam Perdana Menteri Israel yang berencana mengunjungi Masjid Al-Ibrahimi di Hebron, 10 Maret mendatang.
Ia menilai, kunjungan itu sebagai bentuk pemaksaan dan tindakan ‘main api’, apalagi kawasan Timur Tengah secara umum sedang rentan, al-Araby al-Jadid memberitakan Senin (16/2), yang dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
“Kunjungan itu dapat berdampak pada situasi permusuhan Muslim sedunia,” Syaikh Hussein mengingatkan, Netanyahu dan pejabat Israel lainnya sedang berusaha memanfaatkan penistaan tempat-tempat suci Islam di Palestina sebagai alat kampanye pemilu Israel yang menguntungkan secara politik.
Padahal, tindakan itu adalah permusuhan terhadap setiap Muslim sedunia, tegas Syaikh Hussein.
Mufti Al-Quds ini juga memperingatkan, tindakan Netanyahu ke Masjid Al-Ibrahimi bisa memicu kepada perang agama.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Apalagi kawasan Palestina dan Timur Tengah secara umum kini rentan dengan konflik, sehingga negara-negara dunia dituntut mencegah dan menghalangi tindakan tersebut,” papar Hussein.
Pada bagian lain, Syaikh Hussein menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina agar berada di Masjid Al-Ibrahimi dan tempat suci-tempat suci lainnya untuk mencegah tindakan kekerasan dan penistaan dari Israel, termasuk dari Netanyahu. (T/At/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya