Athena, MINA – Seorang ulama Muslim kenamaan dari Yunani mengkritik ketiadaan masjid di Athena, ibu kota Yunani, sehingga membuat Muslim di sana tidak punya pilihan selain salat dalam kondisi tidak layak di ruang bawah tanah.
Ibrahim Serif, Kepala Dewan Pertimbangan Minoritas Turki Thrace Barat dan mufti terpilih Komotini (Gumuline), mengatakan, ada kebutuhan besar akan sebuah masjid di ibu kota Yunani itu.
“Yunani adalah satu-satunya negara di Uni Eropa tanpa sebuah masjid di ibu kotanya,” ujar Ibrahim Serif kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara eksklusif seperti dilansir World Bulletin, Ahad (15/10).
Ada sekitar setengah juta Muslim di Athena, kata Serif.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Orang-orang ini salat di ruang bawah tanah dan di tempat yang tidak sehat. Ada kebutuhan besar akan masjid yang layak,” tegasnya.
Serif mengatakan pembangunan sebuah masjid sedang berlangsung, tapi “Saya tidak akan mempercayainya sampai saya melihat bangunan itu terbuka untuk aktivitas salat. Kurasa butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk diselesaikan.”
Penyelesaian masjid resmi pertama di Athena sejak abad ke-19, di lingkungan pusat Kota Votanikos, ditetapkan pada akhir tahun ini, menurut rencana yang telah dibuat. (T/R11/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki