Jakarta, 5 Jumadil Awwal 1438/3 Februari 2017 (MINA) – Mufti Kerajaan Perlis, Malaysia, Prof Madya Dr Mohd Asri Zainul Abidin mengatakan ajaran Islam lebih mengedepankan hubungan perdamaian bukan permusuhan.
“Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam, berprinsip pada tauhidullah, mengkhidmati umat dan melindungi manusia dari kerusakan,” ujar Prof Maza, biasa disapa, pada Diskusi Menyikapi Ektremisme Pemikiran di Hotel Sofyan Jakarta, Kamis malam (2/2/2017).
Untuk itu, menurutnya yang perlu terus ditingkatkan dalam pergerakan Islam adalah bagaimana mewujudkan semaksimal mungkin kepemimpinan yang berpola pada nilai-nilai kenabian, sebagai pembawa rahmat.
“Kepemimpinan Nabi berorientasi pada pengkhidmatan masyarakat, kemaslahatan dan keselamatan manusia, termasuk memberikan perlindungan terhadap Yahudi dan non-Muslim,” ujarnya pada diskusi yang diselenggarakan oleh Syabab (Pemuda) Hidayatullah tersebut.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Berpikir dan bersikap washatiyah atau pertengahan, umat terbaik, menata peradaban, serta mewujudkan kesalihan hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesama manusia.
Adapun konteks memerangi adalah ketika Islam diperangi, itupun dengan cara yang adil, tidak berlebihan dan sesuai kaidah syar’i, imbuhnya.
Panitia Syabab (Pemuda) Hidayatullah, Bukhari, dalam sambutannya mengatakan, acara diskusi diselenggarakan untuk menggali pemikiran-pemikiran yang mencerahkan, berdiskusi secara qurani, ilmiah dan terbuka.
“Diskusi intelektual sepertinya sudah mulai kehilangan tempat dan peminat. Padahal dari pertemuan-pertemuan seperti ini diharapkan dapat diperoleh gagasan-gagasan konstruktif,” lanjutnya. (L/RS2/RS3)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)