Washington, MINA – Kota Louisville di negara bagian Kentucky Amerika Serikat (AS) akan mengganti nama bandaranya dengan nama pahlawan yang kelahiran kota tersebut, yakni Muhammad Ali sang petinju legendaris yang meninggal pada tahun 2016 lalu.
Walikota Louisville, Greg Fischer mengatakan, bahwa Ali telah mengilhami miliaran orang di seluruh dunia dengan prestasinya sebagai petinju kelas berat yang legendaris serta keterbukaannya tentang perpindahan agamanya menjadi seorang Muslim, mengganti nama dari Cassius Clay jadi Mohammad Ali
Menurut laporan Courier-Journal, pengumuman itu datang hanya sehari sebelum petinju kulit itam itu berusia 77 tahun. Demikian The Asian Independent yang dikutip MINA, Sabtu (18/1).
Para pejabat mengatakan, mereka berharap untuk menyelesaikan proses penggantian nama Bandara Internasional Louisville menjadi Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali pada bulan Juni mendatang, ketika kota itu menyelenggarakan festival “I Am Ali” untuk menghormati petinju legendaris itu.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Muhammad Ali milik dunia, tetapi dia hanya memiliki satu kampung halaman, dan untungnya, itu adalah kota besar Louisville kita,” kata Fischer seperti dikutip oleh surat kabar Hill.
Ali menjadi salah satu orang paling terkenal yang pernah hidup di Bumi dan telah meninggalkan warisan kemanusiaan dan olahraga yang telah mengilhami miliaran orang.
Di masa memegang sabuk juara dunia kelas berat, ia juga pernah menolak mengikuti wajib militer untuk berperang sebagai tentara Amerika Serikat di Vietnam, sehingga ia juga dielu-elukan sebagai pahlawan anti perang, cinta damai.
“Adalah penting bahwa kita, sebagai warga sebuah kota, memperjuangkan lebih lanjut warisan sang juara … dan mengganti nama bandara, adalah langkah indah berikutnya,” tambah Fischer.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Pejabat bandara saat ini sedang bekerja untuk mendapatkan persetujuan dari keluarga Ali untuk penggunaan namanya, tetapi mengatakan bahwa kesepakatan sudah mendekati final.
“Saya pikir kita 99 persen di sana dengan perjanjian itu, sehingga itu benar-benar akan menjadi langkah kedua yang kita pikir dapat kita laksanakan dalam satu atau dua minggu ke depan,” kata Dan Mann, Direktur Eksekutif Otoritas Bandara Regional Louisville. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara