Jakarta, MINA – Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir ASP mengatakan, masjid hadir menjadi solusi menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat.
“Jadi, jangan dengan hadirnya masjid menambah persoalan di masyarakat, sebagaimana yang Nabi Muhammad contohkan membangun Masjid Nabawi di Madinah, waktu itu kan terjadi perpecahan antara suku Aus dan Khazraj, bagaimana kehadiran Nabi bisa menyatukan suku tersebut,” kata Jazir pada acara “Pelatihan Literasi dan Kebangkitan Masjid” di Jakarta, Jumat (16/2).
“Maka langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mendirikan masjid sebagai pusat perjuangan dan dakwah Islam. Ini pulalah yang dilakukan Nabi begitu tiba di Madinah dengan mendirikan Masjid Nabawi,” tegas Jazir.
Kemudian dikatakan Jazir, dari persatuan dibangunlah ekonomi yang berbasis komunitas, ekonomi yang nilainya adalah jujur, halal dan thoyib. Maka, ayat yang turun pertama kali di Madinah itu adalah ayat yang menerangkan pembangunan masjid berbasis pasar.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“Sehingga pasar-pasar yang mendominasi karena kecurangan itulah terpinggirkan, akhirnya orang-orang Yahudi terbuang jauh sampai Khaibar, sebagaimana penaklukan kaum Yahudi di perang khaibar,” jelas Jazir.
“Maka, pasar akan tunduk dibawah daulat masjid yang boleh dijual di pasar semuanya yang baik tidak ada haram, jadi masyarakat yang baik dan kuat. disinilah menjadi masyarakat maju dalam perkembangan dakwah Islam,” ujar Jazir.
Yang pertama dikatakan Jazir untuk pembangunan adalah ideologi. “Sekarang banyak masjid dikelola tanpa ideologi kemasjidan yang benar, masjid itu seakan-akan tempat shalat saja, sama dengan ulama tukang doa dianggap ulama tidak bisa mimpin masyarakat,” ungkap Jazir.
Jadi menurutnya, masjid harus sama dengan ulama, harus bisa memberikan solusi persoalan masyarakat. (L/R03/RI-1)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Mi’raj News Agency (MINA)