Lamongan, MINA – Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief mendorong partisipasi aktif dari warga Lamongan sebagai basis pengusaha pecel upaya bisa ikut menyuplai kebutuhan makanan bagi jamaah haji dan umroh asal Indonesia di Tanah Suci.
“Kami butuh ribuan ton beras hanya untuk haji, belum umroh ratusan ton ikan, bahkan juga ribuan ton sayur mayor, kami harus menyediakan sekitar saat ini 25 juta ton box makan, tujuh juga sachet kopi, dan lain sebagainya.” ujar Hilman yang juga menjabat Dirjen PHU Kemenag itu, seperti dikutip dari website Muhammadiyah, Selasa (21/2).
Oleh karena itu, supaya bisa menembus pasar ekspor khususnya ke Timur Tengah untuk menyuplai kebutuhan jamaah haji dan umroh, pecel lele sebagai makanan khas Kabupaten Lamongan harus distandarisasi dan diproduksi secara kontinu.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah terlibat membantu meringankan tugas pemerintah Kabupaten Lamongan, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan lain sebagainya.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Saya sebagai institusi pemerintah daerah menyampaikan terima kasih kepada warga Muhammadiyah Lamongan,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan tantangan yang diberikan oleh Hilman Latief, Yuhronur mengaku siap untuk menyiapkan pecel lele dan berbagai macam kebutuhan pokok supaya siap ekspor ke Timur Tengah. Dirinya juga mengaku tercerahkan bahwa peluang dagang bagi Kabupaten Lamongan terbuka lebar. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia