Yogyakarta, MINA – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan, negara yang selama ini mengusung HAM, termasuk lembaga, dan forum-forum agama yang mengusung perdamaian nyaris bisu terhadap serangan yang dilakukan Israel.
Menurutnya, penyuara anti-radikalisme dan anti-terorisme pun tidak terdengar sikap garangnya bila menyangkut tindakan super-radikal dan super-teror Zionis Israel.
“Bila dalam kasus agresi Rusia ke Ukraina serta merta negara-negara Eropa dan Amerika Serikat langsung bereaksi keras dan memberi sanksi, hal serupa tidak berlaku bagi Israel,” tegas Haedar melalui keterangan tertulisnya yang dikutip MINA, Ahad (17/4).
Haedar dalam merespon aksi biadab tentara Israel yang kembali melakukan agresi ke rakyat Palestina pada Jumat 15 April 2022 menjelang subuh di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem itu juga dengan tegas mengatakan, kelompok-kelompok pengusung perdamaian dunia dan forum-forum agama-agama nyaris bisu bila menyangkut Israel, seolah semua serangan demi serangan fisik itu menjadi lumrah.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Lembaga-lembaga dan para aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia pun nyaris bisu. Bila ada satu peristiwa dengan korban kecil di suatu negara selalu mudah menjadi isu dunia sebagai pelanggaran HAM, namun tidak berlaku bagi Israel,” ujarnya.
Menurut Haedar, Inilah ironi tragis dunia global saat ini. Padahal sejatinya serangan demi serangan Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina sama dengan menyerang brutal dan menghancurkan peradaban dunia.
“Karena yang diserang ialah manusia, kebebasan, hak, dan eksistensi hidup sebuah bangsa yang semestinya menikmati kemerdekaannya secara leluasa,” imbuhnya.
Haedar juga bertanya tentang konsistensi Negara-negara besar dunia dan lembaga HAM yang masih saja membiarkan Israel untuk menyerang, menyerbu, menginvasi, mengagresi, dan menindas bangsa lain.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Dia juga membandingkan dengan kejadian di Irak era Saddam Hussein menginvasi Kuwait, menurutnya waktu itu negara-negara sekutu Eropa sigap menghancurkan Irak hingga nasibnya nesta sampai saat ini.
Begitu pun bila ada invasi atau pelanggaran HAM berat di suatu negara, banyak suara menentang dan mengecam. “Namun Israel kekecualian. Inilah nestapa dan kelumpuhan peradaban dunia modern saat ini!” pungkasnya.
Dalam serangan sebelum subuh yang dilakukan oleh Israel menyebabkan sedikitnya 152 Warga Palestina terluka. Hal itu dilakukan oleh pasukan keamanan Israel dengan menembakkan peluru karet, granat kejut, dan memukul demonstran dengan tongkat polisi ke warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.(R/R1/P1)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)