Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah merekomendasikan agar diadakan kajian ulang penyelenggaraan pemilu yang komprehensif agar tidak terulang lagi jatuhnya korban petugas KPPS.
Hal itu disampaikan dalam pernyataan resmi PP Muhammadiyah dalam jumpa pers di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (23/5) dipimpin langsung ketua umum Prof. Haidar Nasir.
Haidar juga menyampaikan keprihatinan atas kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu dilakukan oleh orang-orang di luar pendemo.
Muhammadiyah juga mengapresiasi sikap dan langkah para capres yang bersikap sportif atas pengumuman hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Ia berpesan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk dapat bersikap adil, objektif, profesional, tidak menutup mata dengan pelanggaran kecurangan yang punya bukti kuat.
Muhammadiyah menyerukan kepada elit politik, tokoh agama, juga warganet (netizen) untuk menjaga suasana sejuk, menghindarin pernyataan-pernyataan yang dapat meperkeruh keadaan.
“Media sosial hendaknya dijadikan sarana menyebarkan informasi positif, jangan dijadikan untuk menyebar hoax dan fitnah,” katanya dalam pernyataan pers.
Kepada semua komponen masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas sumbernya dengan mengedepankan sikap kritis. (R/P2/R01)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan