Jakarta, 13 Syawal 1437/18 Juli 2016 (MINA) – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, kaum Muslimin di Indonesia harus bersatu untuk tidak membiarkan kaum Muslimin di Timur-Tengah saling bertikai.
“Islam sebagai agama yang rahmat tentu mengajarkan penganutnya untuk berkasih sayang dan tolong menolong di antara sesama mereka. Kami secara umum mengimbau kaum Muslimin di Indonesia untuk terus membantu saudara kita di Timur-Tengah agar tidak lagi bertikai di antara mereka,” kata Nashir usai Silaturahim Idul Fitri 1437 H di Kantor Muhammadiyah, Menteng, Senin (18/7).
Haedar mengatakan, masyarakat di Timur-Tengah tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan mereka sendiri. “Di sini peranan penting kaum Muslimin di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Islam terbesar di dunia,” ujarnya.
Ketika mengomentari kudeta yang terjadi di Turki, Haedar menegaskan, Islam tidak pernah mengajarkan aksi kudeta dan teror terhadap pemimpin yang sah. Kalaupun pelakunya orang Islam, kata Haedar, mereka tidak mewakili Islam sebagai sebuah ajaran.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Lebih jauh, Haedar bersyukur bahwa aksi kudeta tersebut hanya dilakukan faksi kecil militer dan tidak didukung penuh oleh militer yang wilayahnya ada di negara antara Benua Asia dan Eropa itu.
“Kudeta di Turki itu disebabkan karena dinamika politik yang kencang di sana. Terlebih, Turki itu adalah negara yang sangat strategis ingin menjadikan kejayaan masa lalunya sebagai visi dan misi dalam membangun negara mereka, wilayahnya ada yang ke Asia, dan ada yang ke Eropa. Imigran Turki itu tangguh. Banyak bangunan di Jerman milik mereka,” jelas Haedar. (L/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa