Jakarta, MINA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sangat prihatin dan mengecam kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung pada Rabu (7/12).
“Kami ikut menyampaikan dukacita atas meninggalnya anggota Polri atas nama Aiptu Sofyan, serta empati dan simpati kepada korban luka-luka,” kata Haedar dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12).
Haedar juga menegaskan, tindakan bunuh diri untuk dan atas nama apapun tidaklah benar dan dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan. Apalagi bunuh diri yang menimbulkan kematian dan korban pihak lain.
“Hendaknya tindakan yang merugikan masyarakat dan merusak kehidupan seperti itu ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat, dan tidak boleh memberikan ruang toleransi atasnama apapun karena, terbukti mengorbankan nyawa manusia dan merugikan kehidupan yang semestinya dipelihara dengan baik selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan,” ujar Haedar.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Ia meminta agar masyarakat tenang dan mendukung langkah kepolisian yang melakukan tindakan-tindakan tegas sesuai tugasnya berdasarkan koridor hukum.
“Publik juga agar tetap seksama dan tidak melakukan generalisasi atas nama apapun terkait tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut, sehingga pengusutan kasus dapat berjalan adil dan objektif sesuai hukum yang berlaku,” imbuh Haedar.
Haedar juga mendukung Kapolri dan seluruh jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas kasus bom bunuh diri tersebut, dan tidak boleh menyerah dalam melawan segala bentuk teror dan kekerasan yang merugikan kehidupan bersama. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa