Jakarta, MINA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas sangat menyesalkan sikap Kedubes Inggris yang tidak menghormati negara republik Indonesia dengan mengibarkan bendera Lesbian, Gay, Biseksual, Dan Transgender (LGBT).
“Mereka harus tahu bahwa bangsa Indonesia punya falsafah Pancasila dimana bangsa Indonesia sangat menghormati nilai-nilai dari ajaran Agama,” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulis diterima MINA, Ahad (22/5).
Ia juga mengatakan, tidak ada satu agama pun dari 6 agama yang diakui oleh negara Indonesia yang mentolerir praktek LGBT apalagi agama Islam yang merupakan agama mayoritas penduduk di negeri ini.
“Muhammadiyah melihat praktek LGBT itu, bukanlah merupakan hak asasi manusia. LGBT merupakan perilaku menyimpang yang bisa diobati dan diluruskan. Oleh karena itu negara harus hadir membantu mereka untuk bisa keluar dari perilaku yang tidak terpuji tersebut,” tegas Buya Anwar juga Wakil Ketua MUI.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Praktek LGBT merupakan tindakan yang secara jelas anti manusia dan kemanusiaan karena dia akan membuat punah umat manusia karena adalah mustahil pria kawin dengan pria atau perempuan kawin dengan perempuan akan melahirkan anak.
“Jadi, kalau penduduk bumi yang jumlahnya saat ini sekitar 8 miliyar bila mereka melakukan perkawinan sejenis, maka sudah bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorangpun anak manusia di muka bumi ini,” imbuhnya.
Jadi, kata Buya Anwar praktek LGBT ini merupakan praktek yang anti manusia dan kemanusiaan karena bisa menyebabkan punahnya manusia di atas dunia. (L/R4/RS3)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda