Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1439 H Pada Jumat

Hasanatun Aliyah - Rabu, 13 Juni 2018 - 17:21 WIB

Rabu, 13 Juni 2018 - 17:21 WIB

4 Views

ilustrasi pemantauan hilal. (Foto: IST)

Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah jatuh pada Jumat 15 Juni 2018 Masehi.

Hal ini diputuskan berdasarkan hisab hilal, ijtimah jelang Syawal terjadi pada Kamis 14 Juni 2018 pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta (f = -07°48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +07°35¢ 20” (Hilal sudah wujud).

“Umat Islam hendaknya melaksanakan ibadah sesuai sunnah Nabi Muhammad antara lain membayar zakat fitrah, memperbanyak membaca takbir, dan menunaikan shalat Idul Fitri. Diutamakan mengumandangkan takbir di masjid atau mushalla dengan pengeras suara yang bagus sebagai syiar Islam dengan tetap memperhatikan kenyamanan lingkungan dan menghormati masyarakat yang berbeda-beda keyakinan,” kata  Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam siaran tertulis yang diterima MINA, Rabu (13/6).

Ia meminta pemerintah dan aparatur keamanan hendaknya membantu, menjaga, dan memfasilitasi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri sesuai dengan keyakinan masing-masing dan merayakan berbagai tradisi masyarakat yang berkeadaban.

Baca Juga: Transjakarta Gunakan AI untuk Tingkatkan Jumlah Pelanggan

“Semua pihak diajak untuk menjadikan Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momentum mengembangkan spirit keadaban dan kemajuan di segala bidang kehidupan menuju Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” ujarnya.

Ia menghimbau masyarakat, apabila melaksanakan takbir keliling hendaknya senantiasa dilakukan dengan baik, mematuhi aturan lalu lintas, menjaga ketertiban umum, dan berkoordinasi dengan kepolisian dan aparatur pemerintah yang terkait.

“Masyarakat hendaknya saling menghormati dan bekerjasama untuk terciptanya suasana ibadah yang tenang, aman, dan tertib. Masyarakat hendaknya bersilaturrahim dengan saling mengunjungi dan kerelaan memaafkan untuk meningkatkan harmoni, kerukunan, persatuan, dan persaudaraan umat dan bangsa,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan kepada para khatib dan muballigh hendaknya menyampaikan khutbah dan ceramah yang berisi ajakan agar umat Islam senantiasa berusaha melanjutkan amal shalih selama bulan Ramadhan secara lebih baik, meningkatkan ketaqwaan dengan berbuat ihsan, meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial, serta memelihara kerukunan dan persatuan umat dan bangsa.

Baca Juga: Menag: Belum Ada Agenda Umrah dan Haji Jalur Laut

“Sampaikan pesan-pesan keislaman yang menyebarkan kedamaian, persaudaraan, kemajuan, dan mencerahkan. Para khatib dan muballigh hendaknya tidak menjadikan khutbah dan ceramah sebagai ajang kampanye dan propaganda politik praktis serta tidak menyampaikan materi yang berpotensi menimbulkan kontroversi dan disharmoni sosial, politik, dan agama baik intern maupun antar umat beragama,” ujarnya.

Terkait ini, ia juga berharap khusus dalam menggunakan media sosial hendaknya warga masyarakat semakin cerdas, dewasa, dan berkeadaban. Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahim, peduli dan berbagi, dan mengembangkan pengetahuan, seraya jauhi hal-hal yang menyebabkan kebencian, dusta, dan permusuhan agar kehidupan di masyarakat tetap terjaga dengan damai dan rukun.

“Segenap jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan Selamat Idul Fitri 1439 H. Taqabbal Allahu Minna Waminkum. Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin,” tambahnya. (R/R10/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gunung Lewotobi NTT Kembali Meletus Dahsyat

Rekomendasi untuk Anda