Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Ajak Masyarakat Dunia Boikot Produk dan Perusahaan Israel

Rana Setiawan - Kamis, 27 Juli 2017 - 03:48 WIB

Kamis, 27 Juli 2017 - 03:48 WIB

294 Views

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin. (dok. Islamedia.co.id)

(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat dunia untuk melakukan boikot terhadap produk yang mendukung Israel dan perusahaan-perusahaan yang mendukung tindakan kejam militer Israel terhadap warga muslim Palestina dan menodai Masjid Al-Aqsha.

Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin menegaskan, dalam kebijakan politik luar negeri Republik Indonesia menyatakan komitmen tidak ada lagi penjajahan di atas dunia.

“Jangan hanya kecaman-kecaman, harus ada boikot dari seluruh negara di dunia untuk Israel,” kata Kyai Ma’ruf kepada wartawan usai acara Tasyakuran Milad MUI Ke-42 MUI di Balai Sarbini Jakarta, Rabu malam (26/7).

Pernyataan Kyai Ma’ruf juga sejalan dengan hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tentang Palestina yang disgelar di Jakarta pada 7 Maret 2016 lalu. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga dengan tegas melontarkan sikap tersebut.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

MUI menyayangkan sikap Israel menutup Masjid Al-Aqsha. Sebelumnya, MUI juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk membaca qunut nazilah dan berdoa untuk kedamaian, keselamatan, dan keamanan bangsa Palestina dalam menjaga tempat tersuci ketiga dalam Islam tersebut.

MUI juga meminta agar pemerintah Indonesia berinisiatif menekan Dewan Kemanan PBB supaya mengadakan sidang khusus. Menurut Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, tindakan Israel adalah bentuk pelanggaran terhadap kemanusiaan.

MUI mengutuk agresi dan perilaku tak berkemanusiaan yang dilakukan Israel kepada Palestina. MUI meminta Pemerintah untuk mendesak PBB mengambil langkah guna menghentikan dan menghukum Israel atas tindakan brutal kepada rakyat Palestina,” tegasnya.

Situasi di sekitar Masjid Al-Aqsha memanas dalam beberapa hari terakhir sejak sejak Otoritas Pendudukan Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat (14/07/2017), menyusul baku tembak mematikan yang menewaskan dua petugas keamanan Israel dan tiga warga Palestina.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Pihak berwenang Israel membuka kembali masjid tersebut pada hari Ahad (16/7), namun memasang alat detektor logam di gerbang masuk menuju masjid, sebuah langkah yang menurut orang Palestina bertujuan untuk mengubah status quo, keseimbangan ibadah dan hak kunjungan di tempat suci.

Akibat dari keputusan Israel tersebut, warga Muslim Palestina bersepakat untuk melakukan aksi protes dengan menggelar shalat berjamaah di luar gerbang Masjid Al-Aqsha. Sejak saat itu, bentrokan terjadi setiap hari yang melibatkan warga sipil Palestina dan tentara bersenjata berat Israel terutama di Tepi Barat dan Kota Al-Quds

Data yang dihimpun oleh Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), Senin (24/7), disebutkan bahwa korban kekerasan di Palestina oleh tentara Israel selama 10 hari terakhir mencapai jumlah 1.090 korban luka-luka. Sementara tujuh warga Palestina tewas sejak 14 Juli, tiga orang penyerang yang menewaskan tiga petugas keamanan Israel dan empat orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. (L/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Palestina