Jakarta, MINA – Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Mabroer MS mengatakan, MUI sedang merancang Pesantren Mujahid Digital, yang akan diluncurkan pada awal 2023.
“Pesantren Mujahid Digital ini nantinya akan kita training selama dua bulan,” kata Mabroer seperti dikutip dari laman MUIDigital, Sabtu (12/11).
Dengan demikian dakwah itu tidak hanya mengamalkan amal ma’ruf nahi munkar saja, akan tetapi fatwa-fatwa juga perlu dikolaborasikan.
Selain itu, kata Mabroer, Program Mujahid Digital ini diproduksi untuk bisa berkolaborasi dengan komisi lain nantinya.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
“Maka MUI menjadi salah satu inbox yang kuat, sehingga nantinya Islam Wasathiyyah ini tidak pasif penyampaiannya. Dengan demikian konsentrasi kegiatan Infokom itu digital, dan 60 persen itu berasal dari medsos,” ujarnya.
Sebelumnya, saat memberikan arahan Ketua Bidang Infokom MUI KH Masduki Baidlowi mengatakan Islam wasathiyah harus dibungkus secara gaul, artinya produk dakwah atau penyampaian narasi baik keagamaan harus sampai dan mudah diterima generasi muda.
Masduki melihat, kecenderungan metode dakwah saat ini masih didominasi cara-cara lama dan hanya mampu dipahami oleh kalangan tua sehingga MUI akan mengadakan pelatihan-pelatihan kepada generasi muda.
“Kita itu bagaimana ya, gaya-gayanya adalah gaya tua. Gaya milenial kita banyak ketinggalan. Maka nanti kita ada pelatihan,” kata Masduki. (R/R5/P1)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Mi’raj News Agency (MINA)