Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Akan Surati PBB dan OKI terkait Situasi Uighur

Rendi Setiawan - Kamis, 27 Desember 2018 - 15:17 WIB

Kamis, 27 Desember 2018 - 15:17 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam beberapa waktu ke depan akan menyurati sejumlah lembaga internasional, untuk segera menyelesaikan dan mengklarifikasi pemberitaan seputar persekusi terhadap ratusan ribu etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, Republik Rakyat China (RRC).

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Prof Din Syamsuddin kepada MINA usai memimpin rapat pleno Wantim MUI ke-33 yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, AM Fachir di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Rabu (26/12) sore.

“Sudah terpikirkan oleh kami secara keorganisasian Dewan Pertimbangan MUI akan mengirim surat selain kepada Pemerintah Indonesia tetapi juga mengirim surat ke OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) maupun Robithoh Al-Islam (Liga Islam sedunia) dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tinggal pelaksanaan waktunya nanti ditentukan,” katanya.

Din mengatakan, rencana itu sudah disampaikan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Oleh karenanya, ia meminta Wamenlu RI untuk memasukkan agenda pertemuan dengan Wantim MUI dan tokoh ormas-ormas Islam pada kunjungan Wamenlu RRC ke Indonesia dalam beberapa waktu mendatang.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Kami sudah menyampaikan kepada Bapak Wamenlu agar kiranya pada kunjungan Wamenlu RRC ke Indonesia dalam beberapa waktu mendatang bisa dimasukkan agenda pertemuan dengan Wantim MUI dan ormas-ormas Islam. Jika itu terjadi kami menyarankan pertemuan itu tidak dilakukan di Bali tetapi di Jakarta,” katanya.

Selain itu, kata Din, tidak menutup kemungkinan Wantim MUI akan mengundang berdialog Duta Besar RRC di Jakarta. Dialog itu bisa dilakukan di manapun, termasuk di Kedutaan Besar (Kedubes) China di Jakarta maupun di Gedung MUI Pusat.

“Dewan Pertimbangan MUI juga tidak menutup kemungkinan akan mengajak Duta Besar RRC untuk melakukan dialog, apakah nanti kami yang ke sana (Kedubes China) atau Duta Besar RRC yang ke kantor MUI,” katanya. (L/R06/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia