Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan belasungkawa mendalam atas robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa.
MUI menyebut insiden tersebut sebagai tragedi kemanusiaan dan meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia.
“Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam. Peristiwa ini menjadi peringatan kita semua untuk memberikan bantuan kepada pesantren di Indonesia yang rata-rata masih memiliki problem infrastruktur bangunannya,” ujar Kiai Masduki dalam keterangannya yang dikutip MUIDigital, Sabtu (4/10).
Ia menilai bahwa penanganan tragedi ini sebaiknya tidak langsung diarahkan ke ranah hukum.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius
“Saya kira jangan terlalu mengarah proses hukum terlebih dahulu. Tragedi kemanusiaan ini harus diselesaikan terlebih dahulu. Hal-hal yang berkaitan dengan hukum bisa menjadi urusan berikutnya,” tegasnya.
Kiai Masduki juga mengimbau seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk memperhatikan kondisi fisik bangunan mereka agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Ponpes yang bangunannya belum permanen atau belum kuat secara konstruksi harus menjadi perhatian bersama agar tidak ada korban berikutnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib pesantren yang telah berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sejak sebelum Indonesia merdeka.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi
“Pesantren sudah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945, tetapi belum banyak mendapat afirmasi dari pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial
















Mina Indonesia
Mina Arabic