Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI), BAZNAS RI, Organisasi Islam, dan lembaga pejuang kemanusiaan untuk kemerdekaan Palestina menyampaikan Taujihat Palestina untuk istiqamah membasuh luka Palestina tahun 2025.
Taujihat Palestina diawali penyampaian Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 5, yang artinya, “Dan Kami berkehendak untuk memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, menjadikan mereka para pemimpin, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).”
Taujihat disampaikan pada pembukaan Program “Safari Ramadhan Membasuh Luka Palestina 2025” di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Jl. Proklamasi No. 51, Jakarta, Rabu (5/3).
Berikut isi Taujihat Palestina tersebut:
Baca Juga: IZW Kecam Penyalahgunaan Istilah “Uang Zakat” dalam Skandal Korupsi LPEI
- Mengutuk keras tindakan Israel yang telah menyerang Tepi Barat sejak awal tahun 2025 yang menjadi preseden buruk akan terus berlanjutnya penyerangan tersebut di waktu berikutnya. Tindakan ini jelas-jelas mengkhianati hukum internasional dan merusak upaya-upaya mewujudkan keamanan dan perdamaian. Oleh karenanya, Dewan Keamanan PBB wajib menjatuhkan hukuman berat atas tindakan penyerangan Israel tersebut dan menyeret Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Internasional untuk bertanggungjawab atas semua kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
- Terus bersama memastikan bahwa perjanjian gencatan senjata saat ini dijamin terlaksana tanpa adanya pengkhianatan dari Israel. Oleh karenanya, masyarakat dan lembaga-lembaga internasional berkewajiban untuk mengawalnya secara konsisten.
- Menuntut wajib adanya jaminan dari PBB agar pintu bantuan kemanusiaan untuk Palestina tetap terbuka. Jangan ada upaya-upaya Israel dan pihak-pihak lain untuk memblokade bantuan kemanusiaan tersebut sehingga semakin menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina.
- Menuntut agar program rekonstruksi Gaza harus dilakukan dengan tetap menjaga hak-hak dasar kemanusiaan dan kedaulatan Palestina. Oleh karena itu ide rekonstruksi dari Donald Trump harus ditolak karena berbasis kepada spirit imperialisme, bukan kepada spirit kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina.
- Menyeru kepada negara-negara OKI dan negara-negara lain yang benar-benar mendukung kemerdekaan Palestina untuk menjadi garda terdepan inisiasi program rekonstruksi Gaza tersebut.
- Meneruskan aksi boikot produk Israel dan produk yang terafiliasi dengannya, sembari mengoptimalkan produk dalam negeri Indonesia atau yang tidak terafiliasi dengan Israel sampai semua tuntutan terhadap kemerdekaan Palestina yang seutuhnya segera terwujud dan sekaligus menguatkan kedaulatan ekonomi nasional Indonesia. Dan karena itu pula, kami mendorong pemerintah agar secara sungguh-sungguh melindungi masyarakat Indonesia untuk tidak membeli produk Israel dan beraviliasi dengan Israel.
- Mengecam keras terutama terhadap pemerintah Amerika Serikat yang telah merusak cita-cita mewujudkan perdamaian dunia, merusak demokrasi, merusak kedaulatan dsn hak-hak azasi manusia, dan selalu memberikan dukungan kepada Palestina.
- Menyeru masyarakat dan seluruh lembaga kemanusiaan atau filantropi serta kekuatan civil society untuk semakin mempekokoh koordinasi dan konsolidasi untuk saling tolong-menolong dan bersama-sama memperkuat program kemanusiaan untuk Gaza dan kemerdekaan Palestina. Saat ini adalah momentum penting untuk memperkokoh kebersamaan antara pemerintah, MUI, Baznas dan seluruh lembaga filantropi dalam program penyaluran donasi kemanusiaan baik untuk kebutuhan darurat saat ini maupun untuk program rekonstruksi Gaza ke depan.
Taujihat Palestina Membasuh Luka Palestina 2025 tersebut disampaikan sebagai bentuk konsistensi dukungan umat Islam dan bangsa Indonesia untuk perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina merdeka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Ajak Umat Islam Hadiri Ceramah Syaikh Palestina