Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI DAN STARVISION JALIN KERJASAMA PEMBUATAN FILM BUYA HAMKA

kurnia - Kamis, 19 Maret 2015 - 23:36 WIB

Kamis, 19 Maret 2015 - 23:36 WIB

743 Views ㅤ

Kerjasama MUI dan Starvision Pembuatan Film Buya Hamka (Foto : KMH)
Kerjasama <a href=

MUI dan Starvision Pembuatan Film Buya Hamka (Foto : KMH)" width="300" height="200" /> Kerjasama MUI dan Starvision Pembuatan Film Buya Hamka (Foto : KMH)

Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1436/19 Maret 2015 (MINA) – Rumah Produksi Starvision Plus menjalin kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membuat film Buya Hamka (almarhum), ulama besar yang juga merupakan Ketua Umum pertama MUI.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin dan Direktur Utama Produser Starvision Plus, Chand Parwez, di kantor MUI Pusat. Jakarta, Kamis (19/3).

Ketua Umum MUI, mengatakan, pembuatan film  dengan  mengangkat tokoh Buya Hamka  adalah karena kapasitasnya sebagai Ketua Umum pertama MUI dan bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai kejuangannya pada generasi muda yang mendatang.

“Mudah-mudahan proses pembuatan film Buya Hamka ini,  bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan masyarakat. Banyak sekali sejarah Buya Hamka yang bisa diangkat ke layar lebar,” tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Din mengucapkan, terima kasih kepada Starvision yang akan membuat film Buya Hamka.

Ia menambahkan, pembuatan film ini tak bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mengandung pesan semangat untuk berdakwah melalui film.

Hamka kelahiran Maninjau, Sumatera Barat adalah sosok multidimensional, seorang ulama besar, pernah menjadi menghasilkan Ketua Umum MUI, wartawan, politisi, sastrawan besar karya-karya novelnya yang legendaris, sebagian sudah pula difilmkan di layar lebar seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, dan Di Bawah Lindungan Ka’bah.

Buya Hamka telah menulis hampir seratus buku. Karya terbesarnya menurutnya adalah Tafsir Al-Azhar yang disusunnya ketika ia menjadi tahanan politik rezim Presiden Soekarno awal 1960-an.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Din mengungkapkan, Buya Hamka adalah salah satu contoh ulama yang sangat cerdas dan patut ditiru dalam caranya berceramah. “Setiap ceramah, isinya selalu berbeda, ia selalu punya bahan yang kaya untuk diceritakan kepada umat,” ujarnya.

“Seorang autodidak yang menjadi pujangga, satrawan dan budayawan yang menebarkan buku tentang keislaman bagi generasi muda,” katanya.

Selain itu Direktur Utama Produser Starvision Plus, Chand Parwez, mengatakan, sebelum mengangkat film buya Hamka, fihaknya telah melakukan riset agar dapat menampilkan karakter Buya Hamka dengan baik.

“Karya film ini juga diharapkan dapat bermanfaat khusus bagi generasi muda untuk memberikan pencerahan inspirasi masa depan Islam,” ujar Chand Parwez.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Ia mengharapkan, film ini bisa ditayangkan di festival-festival internasional, di samping itu juga bisa menjadi film yang diminati masyarakat. “Film buya  Hamka ini mempunyai nilai etika lebih baik daripada film-film Starvision sebelumnya,” katanya. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia