Jakarta, 16 Rabi’ul Awwal 1436/6 Januari 2015 (MINA) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan StarVision menandatangani nota kesepahaman pembuatan Film yang mengangkat tokoh Buya Hamka. Tokoh Buya Hamka dipilih karena kapasitasnya sebagai Ketua MUI pertama dan menyebarkan nilai-nilai perjuangan pada generasi muda.
“Saya menyambut baik kerjasama ini dan berharap film ini dapat diputar di bioskop-bioskop pada perayaan Idul Adha tahun depan,” kata Ketua umum MUI, Din Syamsuddin kepada kantor berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa.
“Buya Hamka adalah sosok seorang budayawan dan seniman sangat disayangkan sekali jika film ini tidak diangkat dalam kisah Buya Hamka” ujar Din.
Sementara itu, Direktur StarVision, Chand Parwes mengaku, senang membuat film tentang kisah Buya Hamka, karena Buya adalah sosok idolanya, dan ini adalah bagian amanat yang besar.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Setelah penanda-tanganan tersebut, dia sudah bisa mulai bekerja untuk menyusun bagian mana yang menarik dari kisah Buya Hamka”. Nantinya, StarVision akan dibantu keluarga Buya Hamka yang mengenal Buya.
Dia mengharapkan, apa yang menjadi cerita nanti adalah bagian yang unik dan dibutuhkan menjadi bagian dari pencerahan,” katanya.
Menurutnya, film ini harus menjadikan tontonan yang memikat, menyenangkan dan mencerahkan. Ada sisi-sisi romantisme dan kemudian menjadikan Buya sebagai seorang autodidak.
Perwes juga berharap, film ini bukan hanya tontonan seperti dokumentasi, agar nantinya penonton bisa ikut terharu, senang dan kagum, saat pulang dari menonton film ini akan membawa pesan positif dari sosok Buya Hamka.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Sementara itu, Yusron Rusydi, cucu Hamka yang tergabung dalam tim pembuatan film menyebut, sosok Buya saat ini bukan hanya milik keluarga, namun sudah menjadi milik umat Islam.
Dia menyampaikan, isi filmnya akan banyak mengambil inspirasi dari buku yang dikarang Buya sendiri, “Karya-karya Buya selalu mengedepankan rasa cinta dalam kehidupan sehari-hari yang berujung kepada Allah,” katanya.
Film ini akan berangkat dari ketokohan Hamka yang konsisten, toleran dan menempatkan akidah berada di atas segalanya. “Buya tidak mengkafir-kafirkan, tetapi justru menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamiin,” katanya. (L/P002/P009/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga