Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendapatkan hibah satu unit GeNose C19 sebagai alat skrining COVID-19 berbasis embusan nafas dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“GeNose C19 sebagai alat skrining COVID-19 merupakan inovasi anak bangsa yang sudah menggunakan teknologi terkini yaitu teknologi revolusi industri keempat, artificial intelligence (kecerdasan artifisial),” kata Bambang PS Brodjonegoro Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN dalam acara penyerahan alat itu secara zoom virtual di Jakarta, Kamis (18/3).
Alat GeNose C19 itu diterima Ketua MUI Miftachul Akhyar. Bambang mengharapkan dukungan penuh dari MUI dan segenap masyarakat agar inovasi anak bangsa ini bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia terutama dalam kegiatan penapisan COVID-19 di tengah pandemi.
GeNose yang merupakan inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan deteksi COVID-19 berbasis embusan nafas dengan menggunakan kecerdasan artifisial dalam waktu kurang dari tiga menit.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
“GeNose C19 ini memberikan akurasi pemeriksaan 95-97 persen.
Dengan kecerdasan artifisial maka akurasinya akan terus bisa diperbaiki dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Alat itu tidak mendeteksi virus corona penyebab COVID-19 tapi senyawa organik volatil atau volatile organic compound (VOC) dari orang yang terkena COVID-19.
Semula GeNose C19 dikembangkan untuk bisa mendeteksi tuberkulosis. Namun, dengan kemunculan pandemi COVID-19, maka GeNose C19 diciptakan untuk menjawab kebutuhan skrining COVID-19. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol